Konten dari Pengguna

Mengapa Mata Kucing Bisa "Glow in The Dark"?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
15 Mei 2021 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah berjalan atau berkendara di malam hari yang sepi? Kemudian di sisi jalan, di dalam kegelapan, Anda melihat sepasang titik mata bersinar, dan ketika didekati sepasang mata itu menyelinap ke rerumputan. Ternyata sepasang mata itu milik seekor kucing liar yang sering berkeliaran di sana.
Glow in the dark | Wikimedia commons
zoom-in-whitePerbesar
Glow in the dark | Wikimedia commons
Fitur spesial “Tapetum Lucidum
ADVERTISEMENT
Tapetum lucidum berasal dari Bahasa Latin yang artinya “lapisan yang bersinar”, adalah sebuah lapisan tisu sel reflektif yang ada pada banyak mata hewan vertebrata.
Sebagian besar hewan, khususnya hewan yang aktif di malam hari, memiliki tapetum lucidum. Kucing, anjing, kuda, musang, rusa, dan lain sebagainya memiliki fitur tapetum lucidium. Manusia dan beberapa primate tidak memiliki tapetum. Begitu juga dengan babi, tupai dan kanguru tidak memiliki tapetum, karena mereka lebih aktif di siang hari, dan retina dirancang untuk penglihatan dan penerimaan cahaya yang lebih terang.
Fitur spesial yang dimiliki kucing ini penting untuk mereka, lho. Ukuran mata kucing yang relatif besar –secara proporsional mata kucing lebih besar dibandingkan dengan mata manusia− digabungkan dengan lapisan tapetum akan memungkinkan kucing untuk dapat melihat gerakan dan objek dengan lebih baik meskipun dalam keadaan cahaya redup.
ADVERTISEMENT
Lapisan tapetum yang terletak tepat di belakang retina –pada beberapa spesies lapisan ini berada di dalam retina− bekerja seperti cermin: ia memantulkan cahaya dan kemudian memantulkan kembali ke retina. Tapetum mampu mengambil jumlah cahaya kecil dan terbatas di keadaan redup. Ciri anatomis ini menjadi fitur penting bagi hewan nokturnal yang melakukan perburuan terbaiknya saat senja atau malam hari. Sebagai pengingat, kucing adalah hewan krepuskular, artinya mereka melakukan sebagian besar perburuan saat senja. Mata kucing berfungsi seperti senter kecil, membantu kucing menavigasi dan membedakan antara predator dan mangsa.
Warna sinar tapetum berbeda-beda
Jenis breeds kucing akan menghasilkan warna sinar tapetum yang berbeda-beda, lho. Kebanyakan mata kucing cenderung bersinar hijau terang, namun beberapa breed kucing mengeluarkan warna kuning cerah. Warna yang dihasilkan bergantung pada jumlah riboflavin atau seng −zinc− yang ada dalam sel pigmen di dalam tapetum lucidum.
Ilustrasi mata kucing | By Bill H-D on Flickr
Mata kucing vs mata manusia
ADVERTISEMENT
Kucing tentu memiliki penglihatan malam yang lebih baik daripada manusia, namun mereka tidak dapat melihat garis dan sudut yang tajam. Dalam penglihatan kucing, semuanya tampak agak kabur bagi mereka.
Namun begitu, mata kucing sangat efisien. Menurut Sekolah Kedokteran Hewan Cummings di Tufts University, kucing hanya membutuhkan 1/6 tingkat iluminasi dan menggunakan cahaya yang tersedia dua kali lebih banyak daripada manusia.
Selain itu, kucing dapat mengontrol otot mata sehingga mereka dapat mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata mereka. Saat iris mata kucing mendeteksi terlalu banyak cahaya, mereka akan mengecilkan ukuran pupil mereka, dan sebaliknya. Kontrol otot ini juga memungkinkan mereka untuk mengubah ukuran pupil, memperluas bidang penglihatan mereka, dan membantu navigasi.
ADVERTISEMENT
Sudah mengerti kan sekarang mengapa mata kucing bisa glow in the dark. Jadi jangan khawatir jika ada sepasang mata kucing bercahaya memandang ke arah Anda. Mereka hanya ingin mencoba melihat Anda dengan lebih jelas! (f.as)
Sumber: 1, 2, 3, dan 4