Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengapa Semut Formisin Suka "Menjilati" Ujung Perutnya?
11 November 2020 12:19 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, tim peneliti menemukan hal aneh tentang semut formisin. Setiap kali serangga ini menelan makanan atau air, mereka akan membersihkan kelenjar pada ujung perutnya. Studi menunjukkan bahwa fenomena ini adalah bagian dari proses penyaringan dan pengendalian mikroba usus.
ADVERTISEMENT
Semut formisin (Formicinae) merupakan subfamili dalam Formicidae, yang terdiri dari semut dengan perkembangan evolusioner sedang. Betina dari subfamili ini berbeda dari semut lainnya karena adanya asidopori, struktur berpori yang berperan dalam menyemprotkan asam format.
Awalnya, Simon Tragust, seorang ahli zoologi dari Universitas Martin Luther di Jerman penasaran tentang alasan dibalik kebiasaan menjilat asam format pada semut ini. Ia dan koleganya pun memutuskan untuk melihat apa yang terjadi jika semut tidak melakukannya.
Dalam penelitian yang telah dipublikasikan pada jurnal eLife ini, tim membiarkan semut tukang kayu Florida (Camponotus floridanus) untuk makan terlebih dahulu, dan kemudian melumpuhkannya dengan es. Saat kedinginan, semut ini akan berhenti bergerak (tetapi akan kembali normal setelah memanas). Setelah dilumpuhkan, peneliti menguji pH sistem pencernaan mereka.
ADVERTISEMENT
Hasil pengujian membuktikan bahwa kadar asam semut turun saat semut tidak mampu menyedot asam format, yang merembes dari kelenjar asidopori.
Asam format merupakan zat beracun yang dikenal luas sebagai senjata bagi semut untuk melumpuhkan mangsanya dan melawan predator. Beberapa spesies, seperti semut kayu, bahkan mampu menyemprotkan racun ini ke wajah musuh mereka.
Semut juga menggunakan asam format sebagai disinfektan kimiawi. Mereka memanfaatkan senyawa ini untuk menjaga kebersihan sarang dan membersihkan bayi mereka, serta untuk mengendalikan penyebaran jamur berbahaya.
Namun, temuan dari Tragus dan timnya menunjukkan fakta unik. Semut menggunakan asam format untuk menjaga agar isi perut atau jeroan mereka bebas dari parasit.
Hal ini dibuktikan oleh tingkat keragaman mikroba usus mereka yang sangat rendah. Ini sangat aneh, mengingat semut mempunyai kebiasaan yang berisiko dalam penyebaran patogen, seperti berbagi makanan satu sama lain dan menghabiskan banyak waktu bersama saat berada dalam tanah atau kayu yang membusuk, tempat ideal bagi semua jenis mikroorganisme.
ADVERTISEMENT
Inilah yang menjadi alasan mengapa semut formisin suka menjilati asam format dari kelenjarnya. Kebiasaan ini diduga dapat meningkatkan kelangsungan hidup mereka, setelah memakan makanan yang terkontaminasi patogen.
Jika manusia menelan asam format dosis tinggi, maka akan menyebabkan luka bakar korosif pada jaringan, sakit kepala dan kebingungan (jika terhirup); bila tertelan, dapat menyebabkan muntah darah. Sebaliknya, semut tidak mengalami efek merugikan tersebut, karena tubuhnya tersusun atas bahan yang lebih keras.
Walaupun terlindungi oleh asam format, masih ada satu kelompok bakteri yang dapat bertahan hidup pada organ dalam semut, yaitu Acetobacteraceae. Bakteri ini ditemukan pada banyak spesies semut dan diduga berperan dalam membantu semut mencerna nutrisi yang dibutuhkan.
Menurut Tragust, fakta ini membuktikan peran asam format dalam mekanisme filter yang menyusun mikrobioma semut.
ADVERTISEMENT
Suasana perut yang sangat asam merupakan kondisi yang tidak umum terjadi pada serangga. Tetapi, membersihkan makanan melalui metode antimikroba sangat lazim pada hewan yang menyediakan makanan untuk anak-anaknya, seperti yang dilakukan semut.
Tragust dan tim juga menemukan bahwa semut yang tidak dapat mengakses racun dari kelenjar asidopori memiliki keasaman variabel pada crop, yaitu area di dekat perut yang menyimpan makanan untuk dibagikan dengan koloni. Hal ini menunjukkan bahwa semut tersebut memiliki cara lain untuk meningkatkan kadar asam dalam sistem pencernaan mereka.
Sama seperti hewan lainnya, semut akan terus menghadapi mikroorganisme, baik yang penting bagi kesehatan, maupun yang berbahaya. Dengan demikian, mereka harus mampu mengendalikan mikroba berbahaya tanpa menghambat perkembangan mikroba yang menguntungkan. Oleh karena itu, asam format akan sangat berperan dalam menjalankan fungsi tersebut.
ADVERTISEMENT
sumber:
https://elifesciences.org/articles/60287#s3
https://www.sciencealert.com/ants-slurp-their-own-butt-acid-to-protect-themselves-from-germs