Mengenal Asma, Gejala, dan Penyebabnya

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
13 Maret 2020 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi asma. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asma. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Asma adalah sebuah kondisi di mana terjadi gangguan pada sistem pernafasan. Ketika seseorang sedang mengalami gejala asma, terjadi penyempitan atau pembengkakan pada saluran napas dan produksi lendir berlebih. Hal ini menyebabkan kesulitan bernapas pada penderitanya atau batuk berlebihan, atau mengi. Gejala asma yang terjadi pada setiap orang memiliki dampak yang berbeda, mulai dari gangguan pernafasan ringan hingga dampak yang membahayakan seperti gagal napas.
ADVERTISEMENT
Sayangnya penyakit ini tidak dapat disembuhkan, hanya gejalanya yang dapat dikurangi. Karena terjadi pada banyak penderita, gejala dan penyebab asma berubah seiring waktu. Seringkali pula terjadi penyakit asma baru diketahui seseorang setelah dewasa atau berumur lanjut.

Gejala Asma

Masing-masing penderita asma memiliki gejala yang berbeda-beda dan pemicu yang berbeda-beda pula. Hal ini disebabkan setiap orang bereaksi berbeda terhadap kondisi lingkungan, aktivitas, makanan atau kondisi lain yang menyebabkan asma. Secara umum gejala dari serangan asma meliputi kesusahan nafas, mengi, atau sesak nafas, nyeri dada dengan rasa sesak, gangguan tidur karena mengi, sesak nafas atau batuk yang berlebihan. Pada anak-anak, bunyi seperti siulan atau mengi merupakan tanda terjadinya asma. Selain itu gejala asma tersebut dapat diperparah dengan adanya serangan virus seperti flu atau common cold.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi batuk dan sesak napas. Sumber: Pixabay

Penyebab Asma

Bagi setiap penderita, penyebab asma dapat berbeda-beda dan sebenarnya tidak dapat diketahui jelas asal muasal seseorang dapat mengidap penyakit asma. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya reaksi tubuh setiap orang terhadap kondisi disekitar atau yang sedang dialami akan berbeda-beda. Namun secara umum asma biasanya disebabkan oleh kegiatan fisik, alergi, asap, obat-obatan atau kondisi lingkungan.
Asap kendaraan pun dapat memicu asma. Sumber: Pixabay
Alergi
Asma yang dipicu oleh alergi. Alergi yang dapat memicu serangan asma banyak bentuknya. Sebagian besar penderita asma memiliki alergi terhadap sesuatu zat yang ada di udara, atau makanan yang dimakan dan dapat memicu pembengkakan saluran nafas. Contohnya adalah alergi terhadap udara dingin, polusi atau asap, debu, serbuk sari tanaman, makanan, obat-obatan ataupun hewan peliharaan. Beberapa makanan berikut merupakan makanan yang diketahui sering menjadi penyebab alergi dan serangan asma seperti telur, produk susu sapi dan turunannya, udang dan kerang-kerangan, kacang tanah, kacang kedelai, ikan dan buah-buahan.
Kerang-kerangan yang dapat memicu alergi. Sumber: Pixabay
Kegiatan Fisik Berlebihan
ADVERTISEMENT
Kegiatan fisik yang berlebihan dapat memicu asma. Bagi penderita yang memang memiliki penyakit asma, kegiatan fisik berlebihan dapat menyebabkan penyempitan saluran nafas yang kemudian menyebabkan serangan asma. Asma yang timbul akibat kegiatan fisik yang berlebihan dapat bertambah parah dalam udara dingin.
Untuk menghindari serangan asma ketika berolahraga, pemanasan yang perlahan dibutuhkan untuk menyesuaikan kondisi tubuh untuk kegiatan fisik yang lebih berat.
Asma yang Dipicu oleh Heartburn
Heartburn atau yang saat ini terkenal dengan istilah GERD (gastroesophageal reflux disease) yang biasanya terjadi saat malam ketika asam lambung naik ke esofagus dan memicu iritasi pada tenggorokan dan menyebabkan pembengkakan pada jalan nafas yang mana dapat menimbulkan serangan asma.
Selain itu serangan asma dapat terjadi ketika seseorang berada di tempat kerja dengan lingkungan yang tidak kondusif dan memiliki banyak pemicu asma seperti debu atau gas-gas kimia. Serangan asma pun banyak terjadi di malam hari ketika penderita sedang tidur yang banyak dipicu oleh ritme sirkadian tubuh yang dapat mengakibatkan mengi, sesak nafas, batuk hingga kematian.
Debu di tempat kerja yang dapat memicu serangan asma. Sumber: Pixabay

Bagaimana Mengobati Gejala Asma?

Mengobati gejala asma dapat dilakukan setelah melalui pemeriksaan intensif oleh dokter. Pemberian obat-obatan akan dilakukan untuk meringankan gejala asma seperti melegakan jalan nafas, mengurangi infeksi atau peradangan dan mengurangi lendir yang ada pada paru-paru atau saluran pernafasan. Obat-obatan ini ada yang sifatnya cepat bereaksi yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk inhaler. Selain itu ada pula yang berupa obat-obatan jangka panjang.
Ilustrasi inhaler obat asma. Sumber: Pixabay

Apa yang Dapat Kita Lakukan untuk Mengurangi Serangan Asma?

Apabila kita memiliki penyakit ini, hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi serangan asma adalah dengan menghindari pemicu-pemicu serangan. Seperti menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan alergi, mengurangi aktivitas berat.
ADVERTISEMENT
Selain itu kita dapat memperbanyak tanaman yang dapat membersihkan udara di dalam ruangan, sering-sering melakukan pembersihan atau penyedotan debu untuk mengurangi alergen pencetus asma.
Lidah mertua, salah satu tanaman yang dapat membersihkan udara. Sumber: Pixabay
Sumber:
https://www.webmd.com/asthma/default.htm
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma/symptoms-causes/syc-20369653