Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Bioluminescent, Jamur yang Bersinar dalam Gelap
2 Mei 2020 12:34 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jamur merupakan mahluk hidup yang menyimpan banyak misteri. Di antara semua hal liar dan indah yang ditemukan di hutan belantara, jamur adalah yang paling aneh. Mereka tidak hanya menarik perhatian di siang hari, namun juga pada malam hari. Mengapa demikian?
ADVERTISEMENT
Diketahui bahwa pada malam hari jamur mampu memancarkan cahaya. Mungkin terdengar seperti hal yang aneh dan mustahil, tetapi ini adalah fakta. Ya, jamur-jamur yang bersinar ini disebut dengan jamur bercahaya atau jamur Bioluminescent.
Jamur yang bercahaya dalam gelap telah ditemukan di beberapa negara seperti Brasil dan Vietnam. Bahkan ada nama khusus untuk menyebut cahaya misterius dari jamur, yaitu foxfire yang berarti Rubah api. Para ilmuwan telah berhipotesis bahwa cahaya hijau kebiruan yang dimiliki oleh jamur berperan dalam menarik serangga.
Studi menunjukkan bahwa lebih dari 70 spesies jamur bercahaya yang ada di Bumi, dan berikut beberapa jamur yang mampu mengeluarkan cahaya ajaib mereka.
Panellus stipticus
Panellus stipticus (P. stipticus) adalah salah satu jamur bercahaya yang paling terang di hutan. Jamur ini memiliki cahaya berwarna putih kehijauan yang berasal dari bagian lamella, tudung dan miselium.
ADVERTISEMENT
P. stipticus ini umumnya ditemukan di Amerika Utara bagian timur.
Panellus pusillus
Jamur bercahaya lainnya yang berasal dari genus Panellus adalah Panellus pusillus. Sama seperti P. stipticus, jamur ini juga tumbuh pada cabang pohon dalam kelompok besar, dan ketika gelap ia akan tampak seperti lampu yang berkilau.
Armillaria mellea
Jamur berwarna oranye ini dapat ditemukan di Amerika Utara hingga ke Asia, sehingga jamur ini dianggap sebagai jamur bercahaya yang paling tersebar luas. Pada Armillaria mellea, Bagian yang bersinar adalah miselium, bagian bawah jamur yang biasanya tidak terlihat. Lalu apa gunanya memancarkan cahaya jika bagian dari jamur itu tidak terlihat? Para ilmuwan menduga bahwa bagian bercahaya pada jamur ini berperan dalam mencegah agar hewan tidak memakannya.
ADVERTISEMENT
Armillaria gallica
Salah satu dari empat spesies jamur bercahaya yang termasuk dalam genus Armarilla (jamur madu) adalah Armillaria gallica. Jamur ini tidak tumbuh di semua wilayah, tetapi masih dapat ditemukan pada beberapa wilayah di Asia, Amerika Utara, dan Eropa.
Mycena chlorophos
Sebagian besar jamur bercahaya di dunia termasuk dalam genus Mycena. Mycena chlorophos (M. chlorophos) merupakan jamur bioluminescent yang banyak ditemukan di Asia subtropis, Australia, dan Brasil. Tudung dan batangnya dapat memancarkan cahaya hijau dalam gelap.
M. chlorophos hanya akan bersinar terang ketika mereka berusia sekitar satu hari dan suhu sekitar mencapai 81 derajat Fahrenheit. Setelah hari pertama pembukaan tudung, cahaya akan menipis hingga tidak dapat terdeteksi oleh mata telanjang.
ADVERTISEMENT
Mycena luxaeterna
Dijuluki "eternal light mushroom” atau jamur cahaya abadi, Mycena luxaeterna tampak tidak mencolok pada siang hari. Tapi ketika malam hari tiba atau dalam kondisi gelap, batang berongga yang dimiliki oleh jamur ini akan bersinar indah. Jamur ini hanya dapat ditemukan di Brasil.
Mycena galopus, Mycena pura dan Mycena singer
Jamur bercahaya lainnya yang termasuk dalam genus Mycena adalah Mycena galopus, Mycena pura dan Mycena singeri. Jamur-jamur ini memiliki cahaya yang sangat indah dalam kondisi gelap.
Mycena haematopus
Juga dikenal sebagai " bleeding fairy helmet,” Mycena haematopus adalah salah satu jamur bercahaya yang paling cantik. Jamur ini dapat ditemukan di seluruh Eropa dan Amerika Utara. Warna merah sperti darah berasal dari lateks merah yang dikeluarkan ketika mereka rusak.
ADVERTISEMENT
Omphalotus olearius
Omphalotus olearius adalah nama Latin untuk jamur Jack o'lantern. Jamur ini dikenal karena warna cerah dan sifat bioluminescentnya. Jamur Jack-o'lantern dapat memancarkan cahaya karena adanya enzim luciferase. yaitu enzim yang bekerja menghasilkan cahaya seperti pada kunang-kunang.
Jack o'lantern juga merupakan jamur beracun karena mengandung toksin muskarin, yang dapat menyebabkan kram dan diare parah. Permasalahannya, Jack o'lantern sendiri sering dianggap sebagai jamur chanterelle (jenis jamur yang dapat dimakan) karena penampilannya yang sangat mirip dengan jamur tersebut. Oleh karena itu, bagi kalian pecinta jamur, harus berhati-hati dalam membedakan kedua jamur ini.
Omphalotus illudens
Jamur bercahaya lainnya adalah Omphalotus illudens atau yang dikenal dengan nama " eastern jack-o'lantern". Jamur ini merupakan kerabat dekat dari Omphalotus olearius dan keduanya mempunyai tampilan yang mirip dengan jamur chanterelle.
ADVERTISEMENT
O. illudens juga merupakan jamur beracun karena mengandung senyawa illudin. Jamur ini sering ditemukan di hutan kayu keras di Amerika Utara bagian timur dan hanya bagian lamella-nya saja yang bercahaya.
Sumber: Mother Nature Network