Konten dari Pengguna

Benarkah Petir Tidak Menyambar Tempat yang Sama 2 Kali?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
19 Juni 2018 18:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi petir di gunung  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petir di gunung (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Benarkah ini?
Jawabannya, sama sekali tidak benar. Buktinya, gedung Empire State di Kota New York tersambar petir lebih dari 100 kali dalam setahun.
ADVERTISEMENT
The National Weather Service memperkirakan sebanyak 93 orang meninggal dan 300 orang terluka karena petir setiap tahunnya dan tower televisi dilaporkan tersambar petir setiap 30 detik jika terjadi hujan badai petir.
Lalu apa yang sebenarnya terjadi jika seseorang tersambar petir? Apakah akan ada luka bakar serius? Jawabannya, mungkin tidak. Tetapi mungkin kita akan mendapati gangguan otak dan saraf pada korban.
Lalu apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari petir?
Ada anggapan bahwa petir selalu menyambar tempat yang tertinggi di suatu area, maka muncul mitos bahwa tiduran di tanah bisa menyelamatkan. Kenyataannya, mitos ini salah besar. Orang yang tiduran di tanah bisa dilewati arus listrik dari petir yang merambat melalui bumi atau ground.
ADVERTISEMENT
Petir juga tidak punya memori untuk memastikan tidak menyambar tempat yang sama. Maka, setiap ada petir, larilah sekencang-kencangnya untuk mencari tempat berlindung seperti gedung atau mobil yang benar-benar aman.
Sumber : Howstuffworks