Konten dari Pengguna

Negara Tersulit untuk Mendapatkan SIM

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
4 Juni 2021 20:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa hari yang lalu dikeluarkan peraturan baru mengenai Surat Izin Mengemudi (SIM) di Indonesia. SIM untuk mengendarai motor atau SIM C yang sebelumnya hanya ada satu jenis, sekarang dibagi menjadi tiga golongan, yaitu SIM C, SIM C I, dan SIM C II, yang dilakukan berdasarkan kapasitas silinder mesin sepeda motor. Peraturan baru tersebut tentunya menuai reaksi dari masyarakat. Tidak sedikit yang bilang bahwa proses pembuatan SIM menjadi semakin sulit. Tapi apa benar pembuatan SIM di Indonesia lebih sulit daripada pembuatan SIM di negara-negara berikut?
Mengemudi mobil. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Mengemudi mobil. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Finlandia
ADVERTISEMENT
Finlandia memiliki beberapa peraturan berkendara yang paling ketat di seluruh dunia. Masyarakat Finlandia harus pergi ke pusat pelatihan mengemudi untuk mendapatkan SIM mereka. Dalam pelatihan, keamanan adalah fokus utama. Selain itu, peserta pelatihan juga belajar tentang bagaimana merawat kendaraan mereka dan bagaimana mengemudi di atas jalanan yang licin dan berlapis es. Totalnya ada 20 kelas teori dan 30 jam kelas praktik yang membuat harga pembuatan SIM menjadi sangat mahal. Selain itu, peserta juga harus mengambil dua ujian yang berbeda, satu di musim panas dan satu di musim dingin.
Setelah lulus tes, SIM pertama yang diberikan hanyalah berlaku dua tahun. Selama dua tahun tersebut, pemilik SIM hanya boleh ditilang maksimal dua kali. Jika lebih dari dua kali maka kepemilikan SIM akan dibatalkan. Selain itu, dua tahun ini adalah kesempatan untuk menginkatkan kemampuan mengemudi dan juga latihan untuk mengemudi dalam gelap.
ADVERTISEMENT
Jerman
Untuk memperoleh SIM di Jerman, seseorang tidak hanya harus mahir mengemudi tapi juga lulus dua tahap ujian teori yang dilakukan di sekolah mengemudi. Selain itu peserta pelatihan juga harus lulus tes mata dan kursus P3K. Sekolah mengemudi memberikan materi yang harus dipelajari untuk ujian teori, yang terdiri dari perangkat lunak, buku teks, dan contoh ujian. Sementara latihan praktik dilakukan di jalan kota, jalan tol, jalan desa, hingga di dalam gelap. Pihak sekolah yang akan mengurusi dokumen-dokumen yang dibutuhkan dan juga bertanggung jawab akan keberhasilan siswa mereka. Tidak tanggung-tanggung, membuat SIM di Jerman dapat menghabiskan 50 juta Rupiah.
Ujian diawasi oleh pihak yang berwenang yang mengunjungi sekolah mengemudi. Selama tes, instruktur mengemudi juga akan hadir di dalam mobil. Jika instruktur mengemudi harus mengambil alih kemudi pada saat ujian, maka ujian tersebutpun dianggap gagal.
ADVERTISEMENT
Norwegia
Proses mendapatkan SIM di Jerman sangatlah panjang. Ada berbagai macam persayaratan yang berbeda untuk orang yang memiliki kewarganegaraan dan kelompok umur yang berbeda. Setelah aplikasi online dilakukan, pihak kepolisian akan melakukan pengecekan apakah pendaftar memang memenuhi persyaratan untuk bisa mendapatkan SIM. Setelah itu, pendaftar harus membaca tuntas buku “Jalan untuk mendapatkan SIM-mu”. Selanjutnya pendaftar harus mengambil ujian teori di kantor lalu lintas terdekat.
Untuk praktik mengemudi, Norwegia memiliki empat bagian. Yang pertama adalah kursus dasar yang meliputi kursus P3K, kemampuan mengemudi dan pengetahuan dasar tentang kendaraan, kemampuan mengemudi di lalu lintas, dan ujian akhir. Ujian akhir tersebut terdiri atas 45 menit saja. Jika lulus, peserta akan memperoleh SIM sementara. Sementara SIM permanen akan diterbitkan satu bulan kemudian.
ADVERTISEMENT