Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Nicolas Flamel dalam Fantastic Beasts dan Kenyataan
19 November 2018 0:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Jika kamu sudah menonton film terbaru Fantastic Beasts: Crimes of Grindelwald, pasti kamu akan sadar akan kehadiran tokoh penyihir asal Prancis bernama Nicolas Flamel. Di dalam film, Flamel digambarkan sebagai penyihir yang sudah sangat tua dan berkediaman di Paris. Ia membiarkan orang-orang menggunakan rumahnya sebagai tempat perlindungan. Di akhir cerita ia juga turun dalam pertarungan melawan Grindelwald.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Flamel pernah disebut-sebut dalam buku Harry Potter pertama sebagai seseorang yang berhasil menciptakan batu bertuah. Ia juga muncul dalam kartu cokelat kodok Albus Dumbledore.
Menariknya, sosok Nicolas Flamel tidak dibangun hanya berdasarkan angan-angan J. K. Rowling. Flamel pernah ada dalam dunia nyata dan apa yang dilakukannya pun dipercaya mirip dengan Flamel yang ada dalam cerita Fantastic Beasts.
Apa perbedaan dan persamaan Nicolas Flamel dalam cerita dan dalam kehidupan nyata?
Seperti di dalam cerita, Nicolas Flamel memang pernah tinggal di Paris. Bukan hanya itu, ia juga dikenal sebagai seorang alkemis. Alkemis adalah seseorang yang mempraktikkan tradisi protosains dan filosofi di mana mereka mengubah besi menjadi emas, membuat ramuan kehidupan yang dapat memperpanjang umur seseorang dan memperoleh keabadian, menciptakan panaceas yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, dan mengembangkan alkahest yang dapat melarutkan semua zat termasuk emas.
ADVERTISEMENT
Untuk membuat ramuan kehidupan dan mengubah objek menjadi emas, diperlukan batu bertuah sebagai bahan utamanya. Baik di dalam cerita maupun dalam kehidupan nyata, Flamel dipercaya sebagai alkemis yang berhasil menemukan batu bertuah tersebut.
Setelah ramuan kehidupan tercipta dan diminum oleh Flamel dan istrinya, Perenelle Flamel, mereka pun memperoleh keabadian. Dalam dunia nyata, ketika Flamel wafat di tahun 1418, umurnya adalah 77-78 tahun. Umur tersebut dianggap sudah sangat tua pada tahun itu.
Sementara dalam cerita, Flamel terus hidup sampai tahun 1990-an di mana umurnya mencapai 665 tahun. Ia wafat karena kehadiran batu bertuah yang dianggap berbahaya yang akhirnya dihancurkan pada tahun 1992. Batu tersebut ingin direbut oleh Voldemort agar ia dapat memiliki tubuh yang sempurna untuk dapat melawan Harry Potter.
ADVERTISEMENT
Menariknya, keterlibatan Flamel dalam dunia alkemi di kehidupan nyata baru berkembang setelah ia meninggal. Tidak ada indikasi bahwa Flamel benar-benar terlibat dalam praktik alkemi karena ia tidak memiliki kekayaan yang luar biasa banyaknya dan tidak terlibat dalam dunia farmasi. Jika ia seorang alkemis, ia seharusnya sudah sangat kaya karena dapat mengubah segalanya menjadi emas dan dapat hidup sampai ratusan tahun karena meminum ramuan kehidupan.
Beberapa kelompok pencari harta karun bahkan sampai menggali kuburan Flamel karena sempat yakin kuburan tersebut menyimpan emas yang berhasil diubah oleh Flamel. Namun, para pencari harta karun tersebut harus kecewa karena kuburan Flamel tidak berisi apa-apa.
Meskipun begitu, Flamel memang dikenal sebagai filantropi. Ia mendirikan beberapa rumah untuk anak yatim piatu, termasuk rumah batu yang masih berdiri sampai sekarang di 51 rue de Montmorency, Paris. Rumah tersebut diklaim sebagai rumah batu tertua di Paris dan telah berubah menjadi restoran dan tempat tinggal pribadi.
ADVERTISEMENT
Aslinya, Flamel bekerja sebagai penulis dokumen legal dan penjual manuskrip. Rumor yang mengatakan bahwa ia adalah seorang alkemis berasal dari empat tulisan yang terbit pada abad ke-16 dan 17 di mana tulisan-tulisan tersebut menceritakan bagaimana Flamel bisa menjadi kaya.
Mungkin Flamel diduga sebagai seorang alkemis karena namanya yang berasal dari bahasa Prancis lama dan juga Inggris “flame“ yang berarti api. Api memang memiliki hubungan yang erat dengan pekerjaan seorang alkemis.
Selain dalam cerita Harry Potter dan Fantastic Beasts, Nicolas Flamel ternyata juga pernah disebut-sebut dalam karya populer lainnya. Dalam cerita The Hunchback of Notre Dame karya Victor Hugo di tahun 1831, Flamel digambarkan sebagai seseorang yang memiliki kunci menuju keabadian dan batu bertuah. Tokoh utama cerita tersebut yang juga merupakan seorang Alkemis, Claude Frollo, menghabiskan waktunya mempelajari rahasia Flamel.
ADVERTISEMENT
Selain itu, karya lain yang juga menyebut-nyebutkan Flamel dalam ceritanya adalah As Above So Below, The Da Vinci Code, Fullmetal Alchemist, dan The Secrets of the Immortal Nicolas Flamel.