Konten dari Pengguna

Pengukuran & Penelitian Lanjut Einsteinium yang Pertama Kali

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
11 Maret 2021 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Penemuan baru pada unsur di tabel periodik ini mengungkapkan beberapa sifat yang tidak terduga terkait sifat radioaktifnya

ADVERTISEMENT
Sejak unsur dengan nomor 99, einsteinium ditemukan pada tahun 1952 di Lab Berkeley, para ilmuwan telah melakukan sangat sedikit percobaan dengannya karena unsur ini sangat sulit untuk dibuat dan sangat radioaktif. Seperti yang kita ketahui bahwa unsur ini merupakan suatu unsur yang terdiri dari puing-puing bom hidrogen pertama yang tidak mudah untuk dikendalikan dan kondisikan dalam suatu lingkungan percobaan. Namun, sebuah tim ahli kimia Lab Berkeley telah mengatasi kendala ini untuk melaporkan studi pertama yang mengkarakterisasi beberapa propertinya, hal ini juga membuka pemahaman yang lebih baik tentang elemen transuranik yang tersisa dari seri aktinida.
Einsteinium Use Illustration | wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Einsteinium Use Illustration | wikimedia.org
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature ini merupakan karakteristik struktural dan spektroskopi dari kompleks Einsteinium yang dipimpin oleh Rebecca Abergel dan ilmuwan Laboratorium Nasional Los Alamos Stosh Kozimor. Dengan kurang dari 250 nanogram elemen, tim mengukur jarak ikatan einsteinium pertama kali, hal dasar dari interaksi elemen dengan atom dan molekul lain. Sebelumnya, tidak banyak yang bisa diketahui dari unsur einsteinium ini dan merupakan suatu pencapaian luar biasa jika para ilmuwan bisa membedah sejauh apa unsur ini dapat dimanfaatkan dalam dunia sains. Pemahaman akan unsur ini menjadi cukup penting karena semakin dapat dipahami karakternya, maka semakin banyak penerapan yang mungkin dilakukan terhadap unsur ini terkait dengan pengembangan material maupun teknologi baru, tidak harus hanya dengan einsteinium, tetapi juga dengan aktinida lainnya yang mungkin dilakukan.
ADVERTISEMENT
Abergel dan timnya menggunakan fasilitas eksperimental yang tidak tersedia beberapa dekade yang lalu ketika einsteinium pertama kali ditemukan yaitu Molecular Foundryat Berkeley Lab and Stanford Synchrotron Radiation Lightsource (SSRL). Dengan adanya kedua fasilitas ini maka para pengguna DOE Office of Science dapat melakukan percobaan spektroskopi luminesensi dan Eksperimen spektroskopi serapan sinar-X yang dulunya sulit dilakukan. Namun seperti yang diketahui untuk mendapatkan sampel dalam bentuk yang bisa digunakan, perjuangan mungkin bisa dibilang hampir separuh pertempuran dan para peneliti berpendapat bahwa seluruh makalah ini adalah rangkaian panjang kejadian yang tidak menguntungkan. Bahan tersebut dibuat di Reaktor Isotop Fluks Tinggi Laboratorium Nasional Oak Ridge, salah satu dari sedikit tempat di dunia yang mampu membuat einsteinium, yang melibatkan pemboman target curium dengan neutron untuk memicu rantai panjang reaksi nuklir. Masalah pertama yang mereka temui adalah bahwa sampel terkontaminasi dengan sejumlah besar californium, karena membuat einsteinium murni dalam jumlah yang dapat digunakan merupakan hal yang sangat menantang.
einsteinium (Es) enhanced Bohr model | Wikimedia.org
Di sisi lain, menghadapi peluruhan radioaktif adalah tantangan lain dalam unsur ini. Tim Berkeley Lab melakukan percobaan dengan einsteinium-254, salah satu isotop unsur yang lebih stabil. Hal ini akan memakan waktu paruh 276 hari, yang merupakan waktu setengah dari material untuk membusuk. Meskipun tim dapat melakukan banyak eksperimen sebelum pandemi virus corona, mereka memiliki rencana untuk eksperimen lanjutan yang terhenti karena penghentian terkait pandemi. Pada saat mereka dapat kembali ke lab musim panas lalu, sebagian besar sampel telah hilang karena umurnya yang pendek. Namun, para peneliti mampu mengukur jarak ikatan dengan einsteinium dan juga menemukan beberapa perilaku kimia fisik yang berbeda dari yang diharapkan dari deret aktinida (unsur-unsur di baris bawah tabel periodik).
ADVERTISEMENT
Setelah para ilmuwan memiliki gambaran tentang susunan atom dari sebuah molekul yang menggabungkan einsteinium, mereka dapat mencoba menemukan sifat kimia yang menarik dan meningkatkan pemahaman tentang kecenderungan unsur pada tabel periodic tersebut. Lalu. dengan mendapatkan potongan data ini, mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih luas tentang bagaimana seluruh rangkaian aktinida berperilaku. Dengan mengetahui karakternya, maka penggunaan pada produksi tenaga nuklir atau radiofarmasi mungkin akan sangat layak diterapkan, bahkan jika dilihat lebih jauh lagi, penelitian ini juga menawarkan kemungkinan untuk mengeksplorasi apa yang ada di luar tepi tabel periodik, sesuatu yang mungkin menemukan elemen baru.