Konten dari Pengguna

Penjelasan Sains tentang Terapi Pijat Tubuh

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
10 Juni 2020 11:09 WIB
clock
Diperbarui 11 Februari 2021 9:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pijat tubuh: Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pijat tubuh: Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Terapi pijat baik pijat tradisional ataupun seni pijat asing, dikenal luas sebagai salah satu metode untuk menghilangkan penat dan lelah pada tubuh. Pijat tradisional juga dapat digunakan sebagai terapi untuk mengatasi keseleo, dan nyeri otot. Sering pula terjadi kita akan merasa jauh lebih segar, bugar bahkan mood kita menjadi lebih baik setelah menjalani pijat tubuh. Sebenarnya bagaimana sains di balik pijat tradisional ini?
ADVERTISEMENT
Banyak penelitian terkini yang menyebutkan bahwa terapi pijat membawa dampak positif dan memberikan efek yang baik bagi tubuh. Menurut the American Massage Therapy Association yang dilansir dari athletico.com, sebanyak 75% dari orang-orang yang diterapi mengakui bahwa alasan mereka melakukan terapi pijat dalam durasi 12 bulan terakhir adalah karena masalah kesehatan seperti nyeri otot, bengkak, kaku otot, pemulihan pasca kecelakaan, migraine dan untuk menghindari disfungsi otot selama berolahraga misalnya. Berdasarkan meta analisis yang dilakukan oleh Christopher A. Moyer beserta timnya pada beragam penelitian yang membahas mengenai dampak terapi pijat menyatakan bahwa pijat yang diaplikasikan berulang dapat mengurangi rasa sakit, menurunkan tingkat kortisol dan dapat digunakan dalam psikoterapi.
Meredakan nyeri otot dan disfungsi otot
ADVERTISEMENT
Pijatan yang diberikan dapat menyebabkan otot menjadi lebih rileks dan fleksibel. Pijatan sering digunakan sebagai terapi untuk mengobati nyeri otot, keseleo, terkilir ataupun disfungsi otot yakni ketika otot berubah bentuk, atau membentuk simpul. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh aktivitas tubuh berlebihan dan berada pada suatu posisi dalam jangka waktu lama. Ketika otot mengalami disfungsi akan menimbulkan nyeri otot, sakit pada bagian tubuh tertentu yang berhubungan dengan otot tersebut, hingga demam. Pijatan dengan memberikan tekanan pada otot dapat mengembalikan bentuk otot yang mengalami disfungsi pada bentuknya semula dan mengurangi rasa sakitnya.
Pijatan memberikan tekanan pada bagian otot yang mengalami disfungsi. Sumber: Pixabay
Melancarkan peredaran darah
Perasaan lebih baik, tubuh menjadi lebih bugar dan sehat disebabkan karena pijat tubuh dapat melancarkan peredaran darah pada otot dan sistem getah bening yakni sistem yang menyalurkan sel darah putih pembasmi infeksi bagi tubuh. Seperti yang telah disampaikan pijatan dapat menyebabkan otot menjadi lebih rileks sehingga menurunkan tingkat ketegangan tubuh dan tingkat stress tubuh. Pijatan pada tubuh pun dapat membantu menurunkan kecepatan detak jantung dan tekanan darah.
ADVERTISEMENT
Pijatan pada daerah yang bermasalah
Para terapis dalam proses menyembuhkan pasiennya dilakukan dengan memberikan tekanan atau pijatan pada titik-titik pencetus sakit atau titik-titik terjadi disfungsi otot. Sebagai contoh jika seseorang mengalami migrain, bisa saja penyebab utamanya adalah disfungsi atau ketegangan otot pada bagian leher, pundak ataupun tengkuk. Sehingga memberikan pijatan pada area ini dapat membantu meredakan ketegangan otot-otot pada bagian tersebut dan membantu meredakan nyeri yang dirasakan.
Pijatan pada area leher, pundak dan punggung atas dapat membantu meredakan sakit kepala. Sumber: Pixabay
Terapi pijat diberikan dengan cara mengatasi permasalah akar nyeri yang dirasakan. Memberikan tekanan pada daerah yang menyebabkan rasa sakit dapat membantu meredakan nyeri.
Meningkatkan kadar hormon bahagia dan menurunkan stress
Ketika pijatan diberikan, otot-otot menjadi lebih rileks dan tubuh meresponnya dengan melepaskan hormone endorphine yang membantu meningkatkan perasaan bahagia, serta hormone serotonin yang mencegah transmisi sinyal kondisi stress tubuh ke otak. Hal inilah yang menyebabkan tubuh menjadi lebih rileks, perasaan menjadi bahagia dan stress yang dirasakan berkurang setelah melalui pemijatan.
Pijatan pada tangan. Sumber: Pixabay
Risiko Pemijatan
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian dengan berbagai efek positif terapi pijat pada tubuh, Mayo Clinic mencatat ada berbagai risiko yang dapat terjadi jika terapi pijat dilakukan dengan asal, antara lain: pendarahan pada jaringan pembuluh darah, patah tulang, osteoporosis yang parah, atau thrombocytopenia yang parah. Sebelum melakukan terapi pijat, terutama bagi orang-orang yang memiliki risiko atau riwayat kesehatan yang perlu diperhatikan, konsultasi dengan dokter atau praktisi kesehatan sangat diperlukan.
Selain itu terapi pijat dapat menimbulkan sensasi nyeri bahkan hingga beberapa hari setelah pijat dilakukan. Hal ini dapat terjadi ketika tekanan yang diberikan selama pemijatan terlalu berlebihan.
FAN untuk Lampu Edison
Source: 1, 2, dan 3.