Konten dari Pengguna

Pentingkah warna pada obat?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
2 November 2017 10:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada fungsi yang berbeda-beda
Pernah memperhatikan warna obat yang kamu konsumsi saat sakit? Warna yang dipilih pada masing-masing obat, terutama pil dan kapsul ternyata ada filosofinya sendiri loh. Obat-obat dengan warna hangat (merah, oranye, kuning dan gradasi di antara ketiganya) diyakini mampu bekerja sebagai pemberi efek stimulan yang dapat meningkatkan imunitas seseorang. Sementara itu, obat yang memiliki warna dingin akan bertindak sebagai pemberi efek depresan (penenang atau pereda). Maka kalau kita perhatikan, obat-obat penambah stamina, misalnya, memiliki warna oranye atau merah, di sisi lain untuk obat pereda flu misalnya, memiliki warna ungu. Namun pada dasarnya efek tersebut bukanlah semata-mata merupakan efek langsung dari warna, tapi harapan yang dimiliki pasien. Efektifnya warna obat dalam memenuhi harapan pasien diketahui sebagai efek Placebo.
Pentingkah warna pada obat?
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar: https://www.snopes.com/
ADVERTISEMENT