Konten dari Pengguna

Penyebab Perubahan Psikis Belajar pada Mahasiswa

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
2 Mei 2020 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Faktor ini dapat menyebabkan kecemasan, kesepian dan motivasi yang berkurang untuk belajar pada mahasiswa kampus

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
study book | pixabay.com
Tentu sudah kita ketahui bahwa kehidupan perkuliahan merupakan hal yang paling dinamis dalam kehidupan seorang mahasiswa. Terlebih lagi beberapa gejala dapat mengarah kepada kecemasan seseorang akan hasil yang ia raih dan merasa kesepian karena tidak ada supporting system yang ada disekitarnya sehingga menyebabkan motivasi yang juga berkurang jauh dari biasanya terkait dengan gairah belajar yang terus semakin menurun dan makin memburuk.
ADVERTISEMENT
pada beberapa kasus, hal yang tidak terduga ternyata datang dari penggunaan internet pada mahasiswa yang menjadi salah satu penyebab perubahan psikis belajar pada mahasiswa. Penggunaan internet ini dipercaya dapat mengurangi keterampilan belajar pada mahasiswa. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan di Swansea University dan University of Milan dimana ada hal yang menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan teknologi digital secara berlebihan kurang termotivasi untuk terlibat dengan proses belajar mereka. Terlebih lagi, mereka biasanya dapat lebih cemas tentang tes yang akan dihadapi karena merasa kurang siap. Efek ini diperparah dengan meningkatnya perasaan kesepian karena penggunaan teknologi digital yang dihasilkan membuat mereka jarang bersosialisasi dengan semua rekannya.
study dictation | pixabay.com
Setidaknya ada sekitar 285 mahasiswa yang terdaftar pada berbagai program gelar yang berhubungan dengan kesehatan berpartisipasi dalam penelitian ini. Mereka diikutkan dalam penelitian ini karena mempertimbangkan beberapa faktor seperti penggunaan teknologi digital, keterampilan serta motivasi belajar, kecemasan, dan kesepian dalam berinteraksi dalam masa studi mereka. Walaupun studi ini menemukan hubungan negatif antara kecanduan internet dan motivasi belajar, namun, para siswa melaporkan lebih banyak kecanduan internet juga merasa lebih sulit untuk mengatur pembelajaran mereka secara produktif, dan lebih cemas tentang tes yang akan datang karena adanya ketergantungan. Penelitian ini juga menemukan bahwa kecanduan internet dikaitkan dengan kesepian, dan bahwa kesepian ini membuat belajar lebih sulit.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang dilakukan di Swansea University dan University of Milan telah menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan teknologi digital secara berlebihan kurang termotivasi untuk terlibat dengan studi mereka, dan lebih cemas tentang tes yang akan mereka hadapi. Profesor Phil Reed dari Swansea University sendiri menganalisa hasil ini dan menunjukkan bahwa siswa dengan tingkat tinggi kecanduan internet mungkin sangat berisiko dari motivasi yang lebih rendah untuk belajar sehingga dapat menurunkan kinerja akademik secara aktual.
student study for exam | pixabay.com
Hasil lain dari penelitian ini menunjukan bahwa diperkirakan sekitar 25% siswa menghabiskan lebih dari empat jam sehari online, dengan sisanya menunjukkan bahwa mereka menghabiskan antara satu hingga tiga jam sehari. Penggunaan utama internet para siswa tersebut rata-rata dihabiskan untuk sosial media (40%) dan pencarian informasi (30%). Profesor Truzoli dari Universitas Milan menyimpulkan bahwa kecanduan internet telah terbukti merusak berbagai kemampuan seperti kontrol impuls, perencanaan, dan kepekaan terhadap apa yang ingin mereka dapatkan. Di sisi lain, berkurangnya kemampuan di bidang-bidang ini bisa membuat belajar para siswa ini menjadi lebih sulit. Hubungan antara tingkat kecanduan internet serta motivasi dan kemampuan belajar yang buruk juga terdapat pada adanya kecanduan internet yang ditemukan terkait dengan peningkatan kesepian seorang mahasiswa. Hasilnya menunjukkan bahwa kesendirian, pada masanya akan membuat belajar lebih sulit bagi para siswa dalam meraih apa yang mereka inginkan.
social study | pixabay.com
Pada akhirnya, studi ini menunjukkan bahwa kesepian memainkan peran besar dalam perasaan positif tentang kehidupan akademik di pendidikan tinggi. Interaksi sosial yang lebih buruk yang diketahui akan sangat terkait dengan kecanduan internet sehingga membuat kesepian semakin buruk. Hal ini pada kenyataannya akan berdampak pada motivasi untuk terlibat dalam lingkungan pendidikan yang sangat berbeda di universitas. Profesor Reed menyatakan bahwa sebelum kita melanjutkan jalur peningkatan digitalisasi lingkungan akademik kampus, seharusnya kita harus berhenti sejenak untuk mempertimbangkan apakah ini benar-benar akan membawa hasil yang kita inginkan terhadap mahasiswa kampus itu sendiri. Strategi ini mungkin menawarkan beberapa peluang, tetapi juga mengandung risiko yang belum sepenuhnya dinilai dan dianalisis lebih mendalam.
ADVERTISEMENT