Perbandingan antara Manusia dan Simpanse (1)

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2019 23:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Simpanse sering disebut-sebut sebagai relatif terdekat manusia. Banyak yang setuju maupun tidak setuju. Namun apapun pendapat kita, fakta tidak bisa dipungkiri. Sebenarnya sedekat apakah kita dengan simpanse? Apa saja persamaan dan perbedaannya? Berikut adalah beberapa di antaranya yang mungkin kamu belum tahu.
Simpanse. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
DNA
ADVERTISEMENT
Kita sering mendengar kalau manusia dan simpanse memiliki 99% DNA yang sama. Namun perbandingan genetik tidaklah sesederhana itu karena adanya mutasi dan pengulangan. Estimasi yang lebih baik adalah antara 85% hingga 95%. Angka tersebut masih tampak cukup tinggi, namun kebanyakan DNA digunakan untuk fungsi sel dasar yang sebenarnya sama di antara semua makhluk hidup. Misalnya, manusia memiliki 50% kesamaan DNA dengan pisang. Namun kita tidak pernah menyama-nyamakan sebagian diri kita dengan pisang. Jadi angka 95% sebenarnya cukup membuat kita berbeda dengan simpanse.
Simpanse memiliki 48 kromosom atau dua kromosom lebih banyak dari pada manusia. Hal tersebut diperkirakan terjadi karena pada salah satu nenek moyang manusia, dua pasang kromosom bergabung menjadi satu pasang. Menariknya, manusia memiliki variasi genetik yang sangat kecil jika dibandingkan dengan hewan-hewan lain. Hal tersebut membuat kawin dengan kerabat dekat dapat menyebabkan masalah genetik. Bahkan dua manusia yang tidak ada hubungan darah biasanya lebih mirip secara genetik dibandingkan dua kakak beradik simpanse.
ADVERTISEMENT
Ukuran otak
Volume rata-rata otak simpanse adalah 370 ml sementara volume rata-rata otak manusia adalah 1350 ml. Ukuran otak sendiri bukanlah indikator satu-satunya untuk mengukur intelegensia makhluk hidup. Para pemenang Nobel memiliki volume otak yang beragam mulai dari 900 ml sampai 2000 ml. Struktur dan susunan bagian-bagian otaklah yang menentukan kepintaran seseorang.
Otak manusia memiliki luas permukaan yang lebih besar dibandingkan otak simpanse karena kerutan-kerutan yang ada di otak manusia dengan koneksi yang lebih banyak di antara bagian-bagian otak. Hal tersebut membuat manusia lebih bisa memikirkan sesuatu yang abstrak dan logis.
Makanan
Simpanse dan manusia sama-sama omnivora. Namun manusia lebih banyak memakan daging dari pada simpanse, serta memiliki usus yang lebih baik dalam mencerna daging. Simpanse dalam beberapa kondisi tertentu akan memburu dan membunuh hewan lainnya, seringnya adalah monyet, tapi dalam keadaan biasa mereka hanya akan memakan buah dan kadang-kadang serangga.
ADVERTISEMENT
Manusia lebih tergantung pada produk hewan karena mereka hanya mendapatkan vitamin B12 secara alami dari produk-produk tersebut. Berdasarkan sistem pencernaan dan gaya hidup suku-suku pedalaman yang masih ada, diduga manusia telah berevolusi untuk memakan daging setidaknya satu kali dalam beberapa hari.
Manusia juga cenderung makan beberapa kali dibandingkan dengan makan terus-terusan sepanjang hari seperti hewan lainnya. Simpanse akan memakan buah terus-terusan sepanjang hari. Mereka tidak mengenal konsep sarapan, makan siang, dan makan malam. Sementara manusia biasanya tidak makan lebih dari tiga kali sehari.
Jumlah spesies
Simpanse sering salah disebut sebagai monyet. Namun mereka sebenarnya termasuk dalam kelompok primata besar sama seperti manusia. Hewan primata besar lainnya adalah orangutan dan gorilla. Saat ini hanya ada satu spesies manusia yang masih hidup sampai sekarang, yaitu homo sapiens. Meskipun begitu, banyak saintis yang berargumen bahwa sebelumnya pernah ada spesies-spesies lain manusia.
ADVERTISEMENT
Namun lain ceritanya dengan simpanse. Sebenarnya ada dua spesies dari simpanse yaitu pan troglodytes, simpanse yang biasa kita lihat pada umumnya, dan yang kedua adalah pan paniscus, atau biasa yang sering disebut denga bonobo. Dua tipe simpanse ini adalah dua spesies yang berbeda. Manusia dan kedua simpanse tersebut berevolusi dari satu nenek moyang yang sama, kemungkinan besar adalah sahelanthropus tchadensis sekitar lima sampai tujuh juga tahun yang lalu. Namun yang tersisa dari nenek moyang tersebut hanyalah fosilnya saja sekarang.