Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Point Nemo : Tempat paling terpencil yang menjadi kuburan alat antariksa
14 Oktober 2020 14:50 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bumi kita memiliki banyak sekali misteri yang menjadikan beberapa tempatnya bisa disebut unik dan salah satunya adalah Point Nemo. Point Nemo merupakan lautan paling jauh dari daratan lain yang mengelilinginya. Diapit oleh 3 benua yaitu Australia di sebelah kiri, benua Amerika Selatan di bagian kanan, dan benua Antartika di bawahnya dan berkoordinat tepatnya 47°30′ S 120°00′ W, tempat ini disebut dengan julukan 'the oceanic pole of inaccessibility' karena sulitnya aksesibilitas ke tempat tersebut. Jelas saja, Point Nemo jauh dari mana-mana. Jarak terdekat dari pemukiman manusia (di Kepulauan Pitcairn dan Pulau Paskah) adalah 2.688 km dan ke Selandia Baru, jaraknya 2.778 km.
ADVERTISEMENT
Point Nemo pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Hrvoje Lukatela di tahun 1992. Menggunakan program komputer geospasial, dia membayangkan bumi itu tiga dimensi dengan titik lautan yang paling terpencil pasti berjarak sama dari tiga garis pantai yang berbeda.Maka ditemukanlah Point Nemo, yang masing-masing berjarak 2.688 km dari tiga garis pantai yang berbeda. Pantai-pantai itu adalah Pulau Ducie di Kepulauan Pitcairn, Pulau Paskah yang masuk bagian negara Chhile dan Pulau Maher di Antartika. Nama Point Nemo sendiri diambil dari kisah fiksi Captain Nemo milik Jules Verne. Tapi kalau menurut bahasa latin, Nemo punya arti 'no one'.Tidak banyak kehidupan, termasuk biota laut. Menurut ahli kelautan Steven D'Hondt dari University of Rhode Island di AS menyebut, Point Nemo adalah tempatnya arus samudera yang berputar dan seperti terjebak. Ada dua benua di timur dan barat, serta arus samudera dari kawasan khatulistiwa di utara dan arus laut dari Antartika di selatan. Arus tersebut menghalangi air yang lebih dingin untuk masuk, sehingga nutrisi di lautannya pun sangat sedikit. Plus jauh dari daratan, tidak ada angin yang membawa bahan organik berhembus ke sana. Dikarenakan tidak banyak biota laut dan jauh dari pemukiman manusia, maka Point Nemo dijadikan tempat sampah wahana antariksa. Wahana antariksa tersebut seperti satelit hingga pesawat-pesawat tanpa awak.
ADVERTISEMENT
“Fiturnya yang paling menarik untuk dijadikan lokasi masuknya kembali wahana antariksa yang terkontrol adalah tidak ada orang yang tinggal di sana,” ujar Stijn Lemmens, seorang pakar sampah antariksa di European Space Agency kepada AFP. Dia melanjutkan, kebetulan juga lokasi ini tidak terlalu beragam secara biologis. Jadi, ia digunakan sebagai tempat sampah, atau lebih sopannya ‘kuburan wahana antariksa’, mayoritas untuk wahana antariksa kargo. Sejauh ini, Point Nemo telah menjadi tempat peristirahatan terakhir untuk sekitar 300 wahana antariksa. Antara 1971 hingga pertengahan antariksa saja, badan antariksa di seluruh dunia telah membuang 260 wahana antariksa di titik ini.Salah satu benda terbesar di kuburan ini adalah laboratorium antariksa MIR milik Rusia yang berbobot sekitar 120 ton. Raksasa tersebut jatuh ke Point Nemo pada 2011. Kini, yang paling sering menggunakan Point Nemo adalah kapsul Progress. Wahana antariksa tersebut, ujar Lemmens, digunakan untuk bolak-balik ke International Space Station oleh Rusia. Namun, ke depannya Point Nemo mungkin tidak akan lagi menjadi tempat pembuangan wahana antariksa. Pasalnya, wahana antariksa masa depan akan didesain untuk terbakar sempurna di atmosfer. NASA dan ESA, misalnya, mengganti bahan tangki bahan bakar mereka dari titanium ke alumunium yang terbakar pada suhu lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Kehidupan bawah laut Point Nemo pun masih jadi misteri. Baik dari biota laut di dasar laut hingga kontur tanah di dasar lautnya. Tahun 1997 misalnya, terdengar suara 'bloop' dari dalam lautnya yang jadi heboh. Diteliti dan direkam oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), suara bloop direkam dengan hydrophones khusus (pernah digunakan tentara AS untuk mendeteksi kapal selam) yang berjarak 5.000 km.Suara 'bloop' terdengar seperti gelembung air yang pecah. Banyak peneliti berpendapat, suara itu bersumber dari mahluk hidup. Namun ada juga yang berpendapat, suara itu berasal dari aktivitas di dalam Bumi seperti gempa.