Konten dari Pengguna

Racun Kalajengking, Kandungan Mematikan yang Alami

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
1 Mei 2018 19:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Reaksi lokal karena racun kalajengking biasanya akan berlangsung 7 hingga 10 hari. Dalam beberapa kasus, gigitan yang lebih parah mungkin dapat menyebabkan rasa sakit, demam, dan nyeri otot serta cedera yang lebih serius pada kulit.
ADVERTISEMENT
Menurut Donald R. Hoffman, dalam tulisannya pada Encyclopedia of Immunology (Second Edition), Racun kalajengking mengandung neurotoksin, racun kardiovaskular dan racun yang menyebabkan peradangan nekrotik. Neurotoksin sendiri telah dipelajari secara luas dan umumnya racun kalajengking terdiri dari 60-65 asam amino dari polipeptida dasar dengan empat ikatan disulfida.
Racun kalajengking mengandung rantai protein yang sangat kecil. Protein kecil ini biasanya memiliki efek yang sangat kuat pada mamalia. Racun ini dapat memblokir saluran klorida dan menghentikan ion klorida dengan memasuki sel otot. Otot-otot manusia sendiri dikendalikan oleh gerakan molekul khusus yang disebut ion dan ion klorida sendiri berfungsi membantu sel-sel otot untuk rileks.
Kelumpuhan yang terjadi ketika tersengat biasanya terjadi karena ion-ion ini ikut lumpuh juga sehingga menyebabkan orang yang tersengat menjadi lemas dan bahkan tidak bisa bergerak. Beberapa penangkal racun pun banyak dikembangkan untuk mencegah sengatan dari binatang ini menjadi suatu hal yang mematikan manusia.
Sumber gambar : Wikimedia
ADVERTISEMENT