Saat Hidung Tersumbat, Semua Makanan Terasa Kurang Sedap

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
20 Juli 2018 16:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bukan karena lidah kita juga sedang sakit.
Kemampuan mengecap berasal dari interaksi stimulan (misalnya senyawa-senyawa pada makanan) dengan reseptor sensori pada mulut, tenggorokan, dan langit-langit mulut. Stimulan tersebut biasanya terdiri dari rasa (manis, asam, asin, pahit, umami), aroma/ flavor (memiliki banyak variasi, misalnya vanilla, cokelat, malt, dan lain-lain), dan sensasi (panas, dingin, sakit, dan lain-lain). Ketika kita mengunyah makanan, aroma makanan bergerak dari mulut ke rongga hidung. Di dalam rongga hidung, terdapat area dengan beberapa rambut/ silia yang mampu menangkap sinyal terkait aroma dan meneruskannya ke otak, menjadikannya informasi tentang aroma makanan yang dikonsumsi. Informasi ini digabungkan dengan informasi hasil dari pengecapan pada lidah dan sensasi di mulut, menghasilkan kesimpulan terkait rasa makanan dari segi rasa, aroma, dan sensasi. Pada saat hidung tersumbat ataupun pilek, area pada rongga hidung yang bertugas menangkap sinyal aroma terhalang oleh lendir, sehingga tidak mampu memberikan informasi terkait aroma makanan ke otak. Inilah yang menjadi alasan kita menyimpulkan semua makanan terasa kurang sedap, karena kita hanya dapat menangkap sensasi panas, dingin, atau rasa manis, asam, asin, pahit dan umami tanpa dilengkapi informasi aroma apapun.
Adult Beauty Face | pixabay.com
ADVERTISEMENT