Sains di Balik Kondisi Tubuh Kita Saat Hujan Turun

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 April 2019 4:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat hujan turun kita memiliki tubuh kita mengalami perubahan seperti nafsu makan meningkat dan semakin mudahnya kita mengantuk.
ADVERTISEMENT
Mari simak bagaimana sains menjelaskan hal-hal ini.
Bagaimana suara air hujan dapat membuat kita mengantuk?
Menariknya ternyata tidak hanya suara air hujan. Namun, banyak suara air mengalir dapat membuat kita mengantuk seperti suara debur ombak di lepas pantai, suara air terjun, dan suara gemericik air sungai.
Ternyata otak kita dapat menerjemahkan suara apapun baik dalam keadaan kita terjaga ataupun terlelap dan mengelompokkannya ke dalam dua kelompok : ancaman dan bukan ancaman. Kita bisa saja mengacuhkan suara seperti teriakan atau alarm untuk membangunkan kita, tetapi saat kita justru peka terhadap suara seperti angin di antara pepohonan, atau debur ombak yang menghantam bibir pantai perlahan. “Suara yang pelan yang mampu kita dengar saat tidur ini memberikan efek menenangkan. Seperti ada seseorang yang mengatakan pada kita, jangan khawatir.” kata Orfon Buxton, Associate profesor di bidang perilaku manusia dari Pennsylvania University. Sementara itu suara yang berisik justru memberikan efek sebaliknya
ADVERTISEMENT
Perubahan cuaca memicu perubahan hormon
Ketika sinar matahari di hari yang cerah jatuh pada saraf penglihatan kita (optic nerve), secara otomatis produksi hormon melatonin dalam tubuh kita menurun. Melatonin dihasilkan oleh kelenjar pineal di bagian bawah otak kita, namun juga dapat ditemukan di mata, sumsum tulang, dan juga pencernaan. Perlu diketahui bahwa melatonin ini adalah salah satu sleep inducer yang amat efektif karena bekerja sama dengan sistem jam biologis tubuh (circadian rhythm) yang membuat kita dapat membedakan antara pagi dan juga petang dan memberi tahu kapan waktunya tidur. Saat hari mendung ataupun hujan, jumlah hormon melatonin meningkat sehingga membuat kita mengantuk walaupun hari belum petang.
Hujan yang membuat lapar
Saat hujan biasanya kita jadi ingin memakan bermacam-macam makanan. Seperti mie instan kuah, dan sebagainya. Ternyata kebiasaan ini juga diasosiasikan dengan perubahan hormon. Namun, kali ini hormon serotonin lah yang berperan dalam menimbulkan rasa lapar. Dengan alasan yang sama yaitu kurangnya cahaya matahari, level serotonin di tubuh kita menipis dan ini menimbulkan keinginan lebih untuk mengkonsumsi karbohidrat. Sebaliknya, saat hari cerah dan terik, mudah bagi kita untuk merasa puas dengan makanan yang kita konsumsi karena cukupnya kadar serotonin di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Jadi mudah terserang flu
Kita tidak pernah menganggap hidung sebagai bagian dari sistem imun. Namun, hidung adalah bagian tubuh terdepan yang akan diserang oleh rhinovirus penyebab flu. Rambut dan lendir di hidung menjebak banyak sekali debu, bakteri, virus, dan hal-hal berbahaya lain. Lendir hidung berisi antibodi, garam, air, serta protein, dan akan berubah menjadi kuning atau kehijauan saat tubuh kita telah terinfeksi. Namun, kemampuan respon kekebalan di hidung akan menurun drastis saat suhu di sekitar kita sedang dingin.
Sakit kepala sebelah dan sakit di daerah persendian saat hujan
Beberapa orang mengeluhkan nyeri di kepala dan juga daerah persendian (lutut, siku, bahu, pergelangan tangan dan kaki, serta tulang belakang). Nyeri ini biasanya semakin menjadi-jadi pada penderita rematik (rheumatoid arthritis). Beberapa teori tentang penyebab nyeri ini antara lain karena dengan semakin rendahnya suhu, cairan pelumas diantara tulang-tulang kita (sendi) semakin mengental sehingga mengurangi fungsinya sebagai pelumas, menyebabkan rasa sakit di sendi ketika tulang-tulang bergesekan. Selain itu, tulang, otot, dan juga ligamen di tubuh kita dapat memanjang dan memendek sebagai respon terhadap temperatur di sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara agar tetap sehat saat musim hujan?
Diantaranya adalah dengan menghangatkan leher dan daerah mulut serta hidung. Makan makanan sehat seperti sayuran, serta yang kaya akan serat, biji-bijian, dan juga protein juga akan sangat membantu memperkuat sistem imun kita. Selain itu, mengkonsumsi makanan yang mengandung probiotik juga akan sangat membantu. Bakteri probiotik seperti Lactobacillus gasseri, Bifidobacterium bifidum, dan Bifidobacterium longum dapat masuk dan membantu menguatkan sel-sel imun kita sehingga kita lebih tahan terhadap serangan flu dan infeksi.
Musim Hujan. Sumber Gambar : Pixabay