Sains Sederhana di Balik Tsunami

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2018 8:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Proses terjadinya tsunami terbilang cukup panjang karena dibutuhkan beberapa proses sebelumnya yang dapat membuat hal tersebut terjadi. Tinggi ombak yang terjadi biasanya disebabkan oleh gejolak di lautan yang bisa berasal dari beberapa kejadian seperti gempa, erupsi vulkanik, tabrakan meteor maupun pergeseran dasar lautan. Salah satu kejadian paling sering yang menyebabkan hal tersebut biasanya adalah gempa dan erupsi gunung di bawah laut.
ADVERTISEMENT
Tsunami merupakan proses yang sangat berbeda dengan gravitasi bulan dan bintang yang terjadi pada siang dan malam. Walaupun terjadi adanya penarikan dan perubahan garis pantai, namun yang terjadi pada tsunami biasanya akan jauh lebih ekstrem dibandingkan kejadian pada gravitasi bulan dan bintang. Gelombang yang ditimbulkan pun memiliki tinggi gelombang lebih panjang dengan jarak antar puncak gelombang yang lebih besar.
Tsunami Wave Sea | pixabay.com
Gelombang yang ditimbulkan oleh tsunami biasanya terjadi secara menyeluruh pada area terdampak atau bahkan bisa menyebar lebih luas. Kecepatan tsunami dikontrol oleh seberapa dalam titik yang menyebabkan hal ini terjadi. Semakin dalam titik kejadian dan besarnya pergeseran lempeng, biasanya tsunami yang terjadi berpotensi lebih besar terjadi dan membuat dampak yang tentunya lebih luas atau tinggi. Ukuran gelombang pada tsunami sendiri tergantung pada fitur fisik garis pantai dan dasar laut tempat terdampak terjadinya peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
Tsunami akan meningkat dan makin meninggi ketika mereka melewati bentuk lereng yang panjang dan bertahap. Biasanya, hal ini terjadi lebih dekat ke tanah di mana kedalaman air kurang dari 100 meter. Hal ini biasanya dikenal para ilmuan sebagai peristiwa shoaling. Efek shoaling adalah sesuatu yang menyebabkan gelombang dengan ketinggian sekitar satu meter di laut terbuka untuk dapat mencapai 10 atau 100 meter di atas permukaan laut.
Tsunami biasanya digambarkan dalam serangkaian gelombang. Pada gelombang pertama biasanya bentuknya tidak selalu yang paling penting dan besar. Hal yang menjadi alasan mengapa tsunami kecil di satu garis pantai, bisa berubah menjadi gelombang raksasa di gelombang atau garis pantai lainnya. Puncak gelombang yang berurutan tadi dapat terpisah dalam rentang waktu 5-90 menit.
ADVERTISEMENT
Dampak kerusakan tsunami bisa ditimbulkan dari selang waktu terjadinya pemicu hal tersebut. Kejadian yang menjadi pemicu terbesar biasanya adalah gempa dan sangat berpotensi membuat hal ini lebih besar terjadi. Ketinggiannya bisa beragam mulai hanya 1-2 meter hingga puluhan meter dengan selang waktu dari belasan menit sampai hitungan jam.
Meskipun bencana tsunami ini berawal di dalam atau dasar air, hal ini dapat terus menimbulkan kerusakan di darat karena ombak dan perairan yang surut dapat menjadi bencana bagi infrastruktur di zona daratan. Hal utama yang membuat hal ini lebih buruk adalah kecepatan hantaman tsunami yang berbentuk seperti banjir dan bisa bergerak hingga melebihi kecepatan pesawat terbang.
Beberapa kejadian tsunami memang sangat mengerikan dan menimbulkan kerusakan berat bagi tempat kejadiannya. Beberapa kejadian yang terbilang cukup besar dan menimbulkan dampak buruk bagi Indonesia di antaranya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Tsunami hazard zone sign | wikimedia.org
Dari 9 kejadian besar di atas, lebih dari 30 persen menyebabkan terjadinya tsunami yang masih sulit diprediksi secara akurat. Kerugian akan rusaknya infrastruktur sendiri terbilang bisa mencapai miliaran sampai triliunan rupiah. Walaupun gempa tidak dapat diprediksi secara pasti, namun tsunami yang terjadi akibat gempa masih cukup mungkin diperkirakan dengan teknologi yang ada sekarang sehingga perlu dibangun sistem yang mumpuni agar ketika hal ini terjadi tidak menyebabkan korban jiwa yang begitu besar.
ADVERTISEMENT