Konten dari Pengguna

Seberapa Lama Orang Bisa Berada Dalam Kondisi Kepala di Bawah?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
19 Desember 2017 12:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang penjelajah meninggal setelah terperangkap di gua dalam kondisi kepala menggantung ke bawah.
ADVERTISEMENT
Korban bernama John Jones, yang terperangkap dalam posisi demikian selama 28 jam. Tim penyelamat mencoba menyelamatkannya, tetapi kondisi celah gua yang sempit sangat menyulitkan. Kondisi ini bisa berbahaya jika dibiarkan lama, namun jika relatif sebentar maka kondisi ini tidak akan menyebabkan dampak yang signifikan bahkan bermanfaat seperti dalam kasus yoga. Menggantung kepala di bawah selama 12 menit dalam yoga terbukti dapat membersihkan saluran limfatik dan mengaktifasi organ-organ di tubuh secara umum. Sementara menggantung dengan kepala di bawah dalam jangka waktu menengah dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sementara. Namun, penglihatan akan pulih kembali setelah beberapa jam.
Sementara menggantung kepala ke bawah dalam waktu lama seperti kasus Jones dapat menyebabkan kematian. Penyebabnya ditengarai sebagai paru yang kolaps dan tertekan ke arah leher. Paru-paru seperti yang kita tahu adalah organ yang cukup elastis seperti balon. Jika kepala dalam kondisi menggantung ke bawah, maka organ-organ yang lebih berat seperti hati, lambung dan usus akan menekannya. Hal ini jika terjadi dalam waktu lama akan menyebabkan kematian karena pernafasan yang terganggu. Selain paru, kerusakan yang mungkin terjadi adalah pendarahan otak dan gagal jantung. Jantung terbiasa memompa darah dalam kondisi ketika kita berdiri. Saat dalam keadaan tergantung ke bawah, pompaan jantung melambat. Selain itu, mekanisme yang berbeda dari biasanya menyebabkan pecahnya pembuluh darah di berbagai tempat termasuk di otak.
ADVERTISEMENT
Sumber : HowStuffWorks
Sumber Gambar : HowStuffWorks