Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Seberapa Sering Makan Seafood Sebaiknya Dilakukan?
15 April 2018 9:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belakangan kita khawatir karena seafood yang terkontaminasi dengan logam berat. Pemerintah menyarankan kita untuk makan ikan 2-3 kali dalam seminggu. Lalu jika kita makan lebih sering dari itu, apakah akan aman? Bukan hanya berkaitan dengan kesehatan, namun juga dengan lingkungan. Mungkin saja tidak akan ada cukup ikan di laut untuk dimakan oleh setiap orang setiap hari.
ADVERTISEMENT
Eric Reem dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Harvard mengatakan bahwa tentunya makan ikan setiap hari masih jauh lebih sehat dibanding makan daging setiap hari. Namun, sering makan seafood bisa jadi berbahaya untuk orang-orang tertentu seperti ibu hamil atau orang dengan gangguan kesehatan tertentu.
Masalah paling serius mengenai seafood adalah merkuri. Merkuri adalah logam berat yang secara natural ada di lingkungan. Merkuri bisa tercampur dimana-mana seperti tanah, air, udara, dan bahkan tumbuhan. Merkuri semakin banyak mencemari disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pertambangan, pembakaran sampah, pembuangan lumpur limbah di area pertanian, pembakaran bahan bakar fosil di pabrik, dan lain sebagainya.
Sekalinya merkuri berada di air, maka akan dengan sangat cepat termakan ikan. Maka ikan yang paling banyak mengandung merkuri adalah ikan yang berada di rantai makanan teratas yaitu ikan-ikan besar karena ikan ini banyak makan ikan kecil yang sudah tercemar merkuri. Contoh ikan-ikan di rantai makanan adalah hiu, tuna yang berukuran sangat besar, king mackerel, ikan bass, ikan pike, sword fish, tile fish, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Walaupun kadar merkuri ini sangat sedikit namun merkuri tetap merupakan zat yang beresiko terhadap kesehatan. Merkuri bisa membawa dampak jangka panjang seperti cacat lahir, penyakit jantung, penyakit saraf yang terutama sangat sensitif pada anak kecil. Maka Gail Frank, Profesor nutrisi di California State University menyarankan frekuensi makan seafood maksimal 2-4 kali seminggu dengan sekali serving adalah 3 ons. Jadi maksimum ikan yang dimakan dalam seminggu sebaiknya tidak melebihi 12 ons. Sementara Food and Drug Administration (FDA) menyarankan jumlah yang tidak melebihi 7 ons per minggu untuk ikan besar, dan 14 ons per minggu untuk ikan-ikan yang lebih kecil.
Sumber : Webmd