Konten dari Pengguna

Sejarah Sulap di Dunia dari Masa ke Masa

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
14 Desember 2018 19:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sulap. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sulap. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Sulap adalah seni pertunjukan yang diminati sebagian besar masyarakat di dunia karena sulap dapat membuat penonton terheran-heran dan penasaran akan rahasia di balik penyajiannya. Sulap merupakan suatu gabungan dari berbagai seni yang ada, seperti seni tari, seni musik, seni rupa. Sulap juga merupakan penerapan dari gabungan berbagai disiplin ilmu yang ada, seperti ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu kimia, ilmu psikologi, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Seni sulap bukanlah suatu keterampilan yang berbau supranatural karena setiap trik sulap dapat dijelaskan, bahkan yang terlihat rumit sekalipun. Sulap biasanya dihasilkan dari kecepatan tangan, manipulasi pikiran, dan efek-efek dari benda yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Intinya, sulap bisa dipelajari oleh semua orang yang mau berlatih dengan baik dan tekun. Meskipun demikian, banyak orang yang yang percaya bahwa sulap merupakan hal yang hanya menggunakan magis/sihir, tanpa adanya trik-trik dari pesulap tersebut.
Pada zaman batu dulu, seseorang yang dapat menciptakan api akan dianggap pesulap oleh orang lain. Bukti tertulis dari lahirnya sulap adalah ditemukannya dokumen tua yang ditulis di lembaran papirus, yang diperkirakan ditulis pada sekitar tahun 17000 sebelum masehi, yang menceritakan penemuan sulap pertama.
ADVERTISEMENT
Pada zaman sekitar 2700 tahun sebelum masehi, ada seorang pesulap terkenal di Mesir bernama Dedi yang dipanggil ke istana untuk menghibur Raja Cheops. Trik yang digunakan Dedi adalah memotong kepala hewan dan mengembalikannya dengan keadaan hidup tanpa ada luka tersisa pada hewan tersebut.
Raja Cheops takjub dengan penampilan Dedi dan memintanya untuk mengulang trik itu kepada tahanan kerajaan. Dedi mempunyai trik tersendiri untuk menolak permintaan raja, dan sebagai gantinya mengulang kembali trik tersebut dengan memotong kepala sapi jantan.
Trik Cups and Balls, salah satu pertunjukan sulap close up yang paling populer, merupakan trik paling tua dalam sejarah sulap. Antropologis tentang Mesir mencatat bahwa lukisan dinding di sebuah kuburan Mesir tua di Beni Hasan sudah ada sekitar 2200 tahun sebelum masehi. Lukisan tersebut menggambarkan dua orang yang sedang bermain dengan empat buah cangkir.
ADVERTISEMENT
Walaupun belum dapat dipastikan bahwa maksudnya adalah permainan Cups and Balls, tetapi trik ini dapat dipastikan merupakan trik yang sangat tua dan masih populer hingga saat ini. Meskipun banyak variasi yang membuat trik ini berbeda, tetapi tujuan utamanya adalah sama, yaitu memindahkan bola dari satu gelas ke gelas lainnya, muncul dan hilang sesuai keinginan pesulap.
Trik tersebut sering diakhiri secara mengejutkan dengan keluarnya benda-benda besar dari bawah cangkir, kadang-kadang berupa anak ayam atau seekor tikus. Pangeran Charles menjadi anggota dari suatu perkumpulan magicians yang bernama Magic Circle di London pada tahun 1975 setelah mengunjungi mereka dan dipertontonkan kepadanya trik klasik tersebut.
Sejak abad ke-18, sulap menjadi suatu bentuk pertunjukan yang sangat populer. Isaac Fawkes (1675-1731) merupakan seseorang yang mempopulerkan sulap di Inggris. Salah satu dari trik hebatnya adalah trik pohon apel yang tumbuh, mekar, dan menghasilkan buah hanya dalam waktu kurang dari satu menit. Dia menjadi sangat terkenal dan menjadi kaya raya hingga kematiannya.
Ilustrasi sulap. (Foto: Michal Lomza/Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sulap. (Foto: Michal Lomza/Unsplash)
Giuseppe Pinetti (1750-1800), lahir di Italia, merupakan sosok lain yang juga penting dalam sejarah sulap. Begitu tenarnya hingga ia sering diminta tampil untuk keluarga kerajaan. Namun pada tahun 1783, saat ia sedang mengadakan pertunjukan di Paris, Henri Decremps, seorang ahli hukum yang juga seorang pesulap amatir, membongkar metode sulap Pinetti dalam sebuah buku.
ADVERTISEMENT
Ironisnya, hal tersebut justru menjadikan Pinetti semakin tenar, bahkan lebih tenar dari sebelumnya. Pada tahun 1784, ia mengadakan pertunjukan di Haymarket Theatre, London, suatu event yang sangat penting karena merupakan awal perpindahan dari seni sulap jalanan dan Festival Pekan Raya menjadi pertunjukan teater. Hal tersebut menjadi inspirasi bagi pesulap generasi berikutnya.
John Henry Anderson (1814 -1874) adalah pesulap dari Skotlandia yang sering disebut sebagai The Wizard of the North. Dia sukses menembus Eropa, Amerika Serikat, dan Australia. Bahkan, lebih dahulu dari Harry Houdini, pesulap yang paling terkenal dalam publikasi.
Anderson dikenal dengan alat-alatnya yang sangat besar dan terbuat dari perak solid. Dia sempat menjadi kaya, tetapi akhirnya kehilangan semua kekayaan setelah teater tempat ia melakukan pertunjukan habis terbakar dan akhirnya ia bangkrut.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, masyarakat mengenal sulap sebagai suatu bentuk seni pertunjukan. Kepopuleran dunia sulap berlanjut hingga ke abad berikutnya. Bahkan, banyak bermunculan pesulap-pesulap hebat.
Pada masa tersebut, belum ada pertunjukan televisi. Alhasil, sulap menjadi salah satu bentuk pertunjukan live yang sangat populer dan membangkitkan antusias masyarakat di mana pun diselenggarakan pertunjukan.