Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sering Melihat Wajah Pada Sebuah Benda? Mungkin Kamu Mengalami Pareidolia
17 September 2020 7:47 WIB
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah memperhatikan sebuah benda dan seketika kamu melihat benda tersebut membentuk pola seperti wajah manusia? Kemungkinan besar kamu mengalami sebuah fenomena yang disebut dengan pareidolia. Pareidolia adalah sebuah fenomena psikologis yang menyebabkan seseorang melihat sebuah pola tertentu –biasanya karakter wajah manusia− pada benda-benda yang dilihat.
ADVERTISEMENT
Dr. Collin Palmer, seorang peneliti utama dari Fakultas Psikologi UNSW Science, dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh Jurnal Psychological Science mengatakan bahwa melihat wajah dalam objek sehari-hari adalah hal yang sangat umum.
Pareidolia juga bukanlah sebuah fenomena baru. Dahulu, Leonardo da Vinci pernah menggambarkan melihat karakter yang terbentuk alami pada dinding batu, yang ia yakini dapat membantu menginspirasi karya seninya. Atau pesawat ruang angkasa Viking I tampak memotret lanskap berbatu di Mars yang terlihat seperti ukiran wajah. Saat ini wajah dalam sebuah objek sangat banyak dan mudah ditemukan melalui internet, terutama di media sosial dan halaman web. Tidak hanya terlihat seperti wajah, namun objek-objek tersebut menunjukkan kepribadian −ekspresi− wajah. Misalnya, bagian depan rumah terlihat seperti wajah dengan dua mata yang memperhatikan kamu, atau sebuah kardus bekas yang terlihat tak terkesan dengan kehadiran kamu, dan lain sebagainya.
Bagaimana pareidolia bisa terjadi?
ADVERTISEMENT
Untuk menjawab pertanyaan di atas, Dr. Palmer mengatakan kita perlu melihat fitur apa saja yang mendefinisikan dan melibatkan persepsi sebuah wajah. Karena meskipun wajah manusia terlihat berbeda-beda namun ada beberapa fitur yang sama, seperti pengaturan letak mata dan mulut. Pendefinisian sebuah wajah dengan fitur tersebut telah selaras dengan otak manusia, dan hal inilah yang menarik perhatian otak kita pada objek pareidolia.
Yang menakjubkan adalah otak tidak hanya menerima informasi keberadaan sebuah wajah, namun juga mengenali dan membaca ‘informasi’ dari wajah tersebut, seperti apakah wajah itu sedang memperhatikan kita, atau apakah mereka sedang bahagia, sedih, atau marah.
Siapa yang paling mungkin mengalami pareidolia?
Seringkali dihipotesiskan bahwa orang-orang yang lebih religious dan percaya pada hal-hal supernatural lebih berpotensi mengalami pareidolia.
ADVERTISEMENT
Selain itu studi menunjukkan bahwa orang neurotik –kondisi pribadi yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar, cenderung merespon suatu kondisi dengan emosi negatif, seperti rasa cemas− dan orang-orang yang memiliki suasana hati negatif lebih mungkin mengalami pareidolia. Alasannya karena orang-orang ini lebih waspada terhadap bahaya, sehingga otak mereka lebih cenderung melihat sesuatu yang tidak ada.
Wanita juga cenderung lebih berpeluang mengalami pareidolia. Hal ini mungkin karena fakta bahwa wanita memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengenali emosi ketika mengartikan ekspresi wajah.
Efek pareidolia yang meluas
Efek psikologis pareidolia ternyata meluas ke sudut kehidupan manusia. Berbagai penelitian menunjukkan gambaran sederhana tentang efek pareidolia dan dampaknya pada pemilihan mobil dan tingkat pembobolan rumah.
ADVERTISEMENT
Misalnya mobil dengan kaca depan besar, lampu depan bundar, dan grill kecil cenderung dianggap lebih muda dan feminine, sementara itu mobil dengan lampu depan yang lebih datar dan bagian bawah yang besar dan berbentuk persegi cenderung terlihat lebih tua dan maskulin. Hal ini dipelajari oleh perusahaan mobil untuk mencari kecenderungan konsumen dalam memilih mobil.
Lain halnya dengan efek pareidolia dan dampaknya pada tingkat perampokan rumah. Rumah yang ‘memiliki’ wajah-wajah dan sepasang mata tersembunyi –di dinding misalnya− akan lebih kecil kemungkinannya untuk dirampok. Hal ini menunjukkan bahwa ‘sepasang mata’ dapat mengarahkan seseorang untuk memutuskan untuk bertindak lebih jujur.
Sisi positif lain dari pareidolia adalah terkadang bisa mengubah sebuah objek yang biasa saja menjadi hal-hal yang lebih menarik, ekspresif, dan menyenangkan. Setidaknya untuk tutup kaleng yang terlihat lucu ini.
Sumber:
ADVERTISEMENT
https://neurosciencenews.com/object-faces-16827/
https://www.lenstore.co.uk/eyecare/pareidolia-science