Siapa yang Memiliki Antartika?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
27 Maret 2020 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Antartika adalah benua yang terletak di paling selatan bumi dan paling terisolasi. Kutub selatan bumi juga terletak di benua ini. Sekitar 98 persen Antartika tertutup oleh es. Karena letaknya yang sangat jauh dan iklimnya yang sangat dingin, benua ini adalah benua yang paling rendah kepadatan penduduknya. Hanya ada 0,00008 manusia per satu kilometer persegi.
Sebuah stasiun penelitian di Antartika. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Mengapa bisa ada orang yang tinggal di sana? Memangnya masuk negara apa kah Antartika?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya tidak ada orang lokal maupun penduduk tetap di benua ini. Hampir semua orang di Antartika adalah peneliti yang tinggal hanya sementara. Pada musim dingin ada sekitar 1000 orang di Antartika, sementara pada musim panas populasi di benua tersebut naik jadi sekitar 5000 orang. Selain itu ada juga beberapa pemburu yang tinggal secara semi-permanen di Antartika. Pemburu paus masih ada di tempat itu sampai tahun 1966. Sementara pemburu anjing laut masih ada sampai sekarang dan tinggal sekitar satu tahun atau lebih di sana.
Antartika tidaklah secara resmi dimiliki oleh sebuah negara. Benua ini tidak memiliki pemerintahan. Namun beberapa negara di dunia memiliki stasiun penelitian permanen dan mengklaim sebagian daerah di dataran tersebut. Totalnya ada tujuh negara yang mengklaim antartika yaitu Argentina, Australia, Chili, Prancis, Selandia Baru, Norwegia, dan Inggris. Sementara negara seperti Rusia, AS, dan beberapa negara lain tidak kebagian teritori tapi juga memiliki stasiun penelitian di sana. Totalnya ada tiga puluh negara yang memiliki tujuh puluh stasiun penelitian di Antartika.
ADVERTISEMENT
Inggris adalah negara pertama yang mengklaim Antartika. Kapal milik Inggris berlabuh di tempat ini pertama kali pada awal tahun 1800an. Ketika sampai, para pelaut dari kapal Inggris tersebut menancapkan bendera di atas es Antartika. Namun karena iklim yang sangat dingin, Antartika tidak pernah dijajah. Benua tersebut juga tidak pernah menjadi rebutan sebelumnya, sehingga negara tersebut selalu menjadi daerah yang bebas. Baru pada awal 1900an sajalah Inggris mulai mengklaim kembali Antartika dan diikuti oleh negara-negara lain.
Lalu mengapa banyak yang ingin memiliki benua dingin ini yang bahkan sangat sulit untuk hidup di sana? Apalagi selain dingin, Antartika juga merupakan benua terkering dan paling banyak angin di dunia.
Ada dugaan bahwa ada sumber daya alam yang sangat mahal tersembunyi di bawah es-es yang menutupi antartika. Sumber daya alam yang jadi rebutan banyak negara, yaitu minyak bumi. Bahkan ada yang menduga bahwa jumlah minyak yang ada di dalam Antartika mencapai 200 milyar barel, atau lebih banyak dari minyak yang dimiliki Kuwait atau Abu Dhabi.
ADVERTISEMENT
Minyak bumi di Antartika sangat susah dan mahal untuk ditambang. Namun bukannya tidak mungkin. Apalagi mengingat sumber energi tidak terbarui yang dimiliki bumi semakin lama semakin menipis. Itulah mengapa banyak negara, terutama negara-negara maju, yang sudah mengklaim daerahnya di Antartika. Sebagai ancang-ancang jika memang benar ada minyak di benua tersebut.
Selain penelitian, ada beberapa kegiatan lain yang dilakukan di Antartika. Ada sebuah gereja ortodoks yang di dirikan pada 2004 di daerah milik Rusia. Ada satu atau dua pastor yang ditugaskan di gereja tersebut dan diganti setiap satu tahun sekali.
Orang-orang juga dapat menjadi turis di benua ini. Ada ekspedisi skala kecil untuk turis yang sudah berjalan sejak 1957. Wisata dilakukan dengan menggunakan kapal berukuran kecil atau medium yang berfokus pada lokasi-lokasi dengan pemandangan indah dan tempat tinggal hewan-hewan liar. Namun karena takut akan dampak buruk terhadap ekosistem dan lingkungan, jumlah turis yang diizinkan ke Antartika dibatasi.
ADVERTISEMENT