Konten dari Pengguna

Studi: Orang yang Suka Membaca Buku Berperilaku Lebih Baik

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
17 Maret 2021 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meningkatkan EQ
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Kingston di London ini mengamati 123 peserta tentang preferensi mereka tentang buku, TV, dan drama. Seluruh peserta akan diuji keterampilan interpersonal mereka, termasuk seberapa besar mereka mempertimbangkan perasaan orang lain, dan apakah mereka akan bertindak untuk membantu orang lain.
ADVERTISEMENT
Studi tersebut menemukan bahwa peserta yang gemar membaca lebih cenderung bertindak dengan cara yang lebih diterima secara sosial dibandingkan dengan mereka yang lebih suka menonton TV.
Selain itu jenis buku dan literatur juga berdampak besar pada EQ atau kecerdasan emosional seseorang. Seseorang yang gemar membaca fiksi menunjukkan perilaku sosial yang lebih positif, sementara seseorang yang lebih suka novel drama dan roman memperlihatkan rasa empati yang lebih tinggi.
Image by Sasin Tipchai from Pixabay
Meningkatkan IQ
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Edinburgh dan King's College London menguji kemampuan membaca dan IQ sebanyak 1.890 pasang anak kembar dari usia 7 hingga 16 tahun. Uji kemampuan membaca dan IQ ini dilakukan sebanyak lima kali.
ADVERTISEMENT
Studi ini kemudian membandingkan hasil uji diantara kembaran. Hasil studi menemukan bahwa anak-anak dengan kemampuan membaca yang lebih baik –dibandingkan dengan kembaran mereka− menunjukkan kemampuan kognitif verbal dan nonverbal yang lebih tinggi.
Peneliti berspekulasi bahwa membaca tidak hanya membantu seseorang untuk mengingat fakta, namun juga dapat melatih seseorang dalam berpikir abstrak melalui proses membayangkan plot dalam sebuah buku dan menempatkan diri pembaca pada posisi karakter dalam buku.
Orang yang gemar membaca berperilaku lebih baik
Sebuah studi jangka pendek juga telah dilakukan, misalnya oleh peneliti dari Belanda. Peneliti meminta dan mengatur agar siswa membaca sebuah artikel surat kabar tentang kerusuhan di Yunani dan hari pembebasan di Belanda, atau membaca bab pertama novel Blindness, novel dari pemenang Nobel Prize, Jose Saramago. Bab pertama novel ini menceritakan tentang seorang pria yang sedang menunggu di dalam mobilnya di lampu lalu lintas. Namun kemudian ia tiba-tiba mengalami kebutaan. Seorang penumpang dalam mobilnya membantu mengantarnya pulang ke rumah, dan menawarkan seorang pejalan kaki mengantarnya pulang dan membawa kembali mobil untuknya. Namun, penumpang tadi malah mencurinya.
ADVERTISEMENT
Seminggu setelah membaca cerita, para siswa tersebut mengalami peningkatan empati dan terbawa secara emosional.
Sebuah eksperimen sederhana juga dilakukan untuk melihat apakah gemar membaca mengubah seseorang menjadi lebih baik. Percobaan ini telah banyak dilakukan oleh mahasiswa psikologi, yaitu berpura-pura menjatuhkan pena ke lantai dan melihat siapa yang membantu untuk mengambilkannya.
Sebelum akting menjatuhkan pena dilakukan, para peserta diberi kuesioner tentang suasana hati mereka yang diselingi dengan pertanyaan empati. Setelah mengisi kuesioner, mereka diminta untuk membaca sebuah cerita pendek dan menjawab serangkaian pertanyaan tentang sejauh mana mereka terbawa saat membaca cerita tersebut. Apakah mereka memiliki gambaran mental yang jelas tentang karakter tersebut?
Hasilnya, peserta yang paling terbawa oleh cerita dan paling berempati terhadap karakter dalam cerita akan lebih mungkin membantu untuk mengambilkan pena.
ADVERTISEMENT
Selain itu, di University of California Irvine, misalnya, Johanna Shapiro dari Departemen Kedokteran Keluarga sangat yakin bahwa membaca fiksi menghasilkan dokter yang lebih baik dan telah memimpin pembentukan program humaniora untuk melatih mahasiswa kedokteran.
Jadi, ingin menjadi lebih baik? Maka banyaklah membaca!
Sumber: 1 dan 2