news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Studi: Warna Bulu Menentukan Keagresifan Flamingo

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 Juni 2020 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Flamingo hidup secara berkelompok (sumber: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Flamingo hidup secara berkelompok (sumber: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Flamingo adalah burung dengan warna yang semarak, ada yang berwarna pucat, merah muda, merah, atau oranye. Namun, tahukah kalian jika warna pada flamingo menentukan perilaku mereka?
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian terbaru dari University of Exeter bersama dengan WWT Slimbridge Wetland Centre, flamingo yang berwarna merah muda terang lebih agresif dalam hal memperebutkan makanan, dibandingkan yang pucat.
Para peneliti mengatakan bahwa warna merah muda pekat pada bulu flamingo menandakan kalau hewan tersebut berada dalam keadaan sehat dan siap berkembang biak. Oleh karena itu, burung jantan dan betina yang paling berwarna, cenderung lebih agresif ketika bersaing untuk mendapatkan makanan.
"Flamingo hidup dalam kelompok besar dengan struktur sosial yang kompleks," kata Dr Paul Rose, dari University of Exeter. Menurutnya, warna memainkan peran penting dalam hal ini.
Warna bulu flamingo sendiri, berasal dari karoten (alfa dan beta karotenoid) yang terdapat dalam makanan yang mereka makan. Bagi flamingo yang lebih kecil asupan karoten ini didapatkan dari ganggang yang mereka ambil dan saring dari air.
Flamingo mengambil makanan dari air berupa ganggang, yang merupakan sumber karoten (sumber: Pixabay)
Karotenoid dalam krustasea seperti yang ada dalam makanan flamingo, sering dikaitkan dengan molekul protein, dan mungkin berwarna biru atau hijau. Setelah dicerna, pigmen karotenoid larut dalam lemak dan disimpan dalam bulu. Bulu-bulu itu pun tumbuh, dengan warna oranye atau merah muda. Efek yang sama terlihat ketika udang berubah warna saat memasak. Jumlah pigmen yang terkandung di bulu tergantung pada jumlah pigmen dalam makanan flamingo. Tidak adanya karoten dalam makanannya akan menghasilkan pertumbuhan bulu baru yang sangat pucat.
ADVERTISEMENT
Rose menambahkan bahwa flamingo sehat merupakan pemakan yang baik, yang ditunjukkan oleh bulunya yang berwarna-warni. Oleh karena itu, mereka akan memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk menjadi agresif dan dominan saat makan.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Ethology ini juga menemukan bahwa flamingo yang lebih kecil terlihat lebih santai jika mereka memiliki lebih banyak ruang untuk makan.
Dr Rose mempelajari perilaku burung-burung di cagar alam di Gloucestershire dalam situasi makan yang berbeda. Ada yang makan dengan mangkuk dalam ruangan, ada juga yang mengambil makanan dari kolam makan, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Ketika berada di luar, flamingo lebih jarang berperilaku agresif, sehingga waktu untuk mencari makan menjadi lebih banyak dibandingkan ketika mereka diberi makan dari mangkuk.
Gerombolan flamiingo sedang mencari makan di alam luar (sumber: Pixabay)
“Ketika burung harus berkerumun untuk mendapatkan makanan, mereka lebih sering bertengkar sehingga waktu makan menjadi lebih sedikit,” kata Dr Rose.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, terkadang sulit memberi makan burung-burung ini di luar ruangan, karena flamingo yang lebih kecil hanya berbobot sekitar 2 kg dan asli dari Afrika, sehingga bila mereka berada di tempat penangkaran pada wilayah dengan musim dingin yang cukup ekstrim, maka mereka akan kedinginan. Namun, penelitian ini menunjukkan jika mereka harus diberi makan seluasdan selebar mungkin.
Ahli zoologi mengatakan bahwa dengan makan di alam terbuka, dapat mendorong pola pencarian makan alami dan mengurangi agresi berlebih.
Studi lain dari University of Exeter di awal tahun ini, menemukan fakta bahwa flamingo menjalin persahabatan yang lama. Burung merah muda bahkan memilih untuk bergaul satu sama lain.
Flamingo diketahui pandai menjaga persahabatan dalam waktu lama. (sumber: Pixabay)
Dr Rose, yang juga penulis dalam penelitian ini, mengatakan bahwa sama seperti manusia, flamingo membentuk ikatan sosial karena berbagai alasan, dan fakta bahwa mereka memiliki hubungan yang tahan lama menunjukkan pentingnya ikatan sosial untuk bertahan hidup di alam liar.
ADVERTISEMENT
Sumber:
https://www.independent.co.uk/news/science/flamingos-aggression-bright-pink-feathers-a9552286.html
http://www.webexhibits.org/causesofcolor/7D.html