T. rex dan Ayam Masih Bersaudara

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
17 Januari 2020 1:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ayam adalah hewan yang cukup banyak terlihat di sekitar kita. Dari mulai hewan peliharaan sampai makanan favorit di restoran cepat saji. Bagi kamu yang sering melihat ayam, coba perhatikan bentuk tubuhnya. Lalu bayangkan jika ukurannya sebesar pohon. Kira-kira mirip apa? Pasti agak seram ya? Karena ternyata ayam masih bersaudara dengan Tyrannosaurus rex atau T. rex.
Ilustrasi T. rex. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap fosil dinosaurus menunjukkan bahwa burung-burung yang ada di dunia kita saat ini adalah keturunan dinosaurus berdasarkan anatomi tubuh hewan tersebut. Namun saat ini, dengan berkembangnya sains, manusia dapat melakukan penelitian lebih dalam dari pada sekedar melihat tulang-tulang dinosaurus.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Harvard melakukan penelitan pada protein yang diambil dari jaringan dalam fosil T. rex. Penelitian yang dipublikasikan dalam journal Science pada 2008 tersebut menunjukkan hubungan T-Rex dengan burung termasuk ayam dan burung unta.
Penelitian tersebut adalah bukti molekuler pertama bahwa T. rex memang berhubungan dengan ayam dan mengonfirmasi hipotesis hubungan kedua hewan tersebut yang dibuat melalui anatomi tulang-tulang mereka. Tim peneliti tersebut mampu mengekstrak kolagen dari tulang-tulang T. rex dan membandingkannya dengan kolagen hewan yang lain. Ada 21 hewan yang diikutsertakan dalam studi ini, termasuk manusia, simpanse, tikus, ayam, burung unta, aligator, dan salmon.
Kolagen yang mirip akan diletakkan berdekatan dalam pohon evolusi, sementara yang kolagennya berbeda akan diletakkan berjauhan. Ternyata kolagen T. rex mirip dengan kolagen ayam. Meskipun begitu mereka tidak mampu mengembalikan keseluruhan DNA pada dinosaurus, melainkan hanya DNA pada protein yang mereka pelajari. Dengan data yang lebih banyak, para saintis percaya mereka akan mampu menempatkan T. rex pada pohon evolusi antara aligator, ayam, dan burung unta. Dalam waktu yang cukup lama, manusia mengira bahwa dinosaurus masih bersaudara dengan reptil, namun hal tersebut ternyata salah.
ADVERTISEMENT
Fosil dinosaurus yang proteinnya diambil tersebut ditemukan pada 2003 oleh seseorang dari Museum Rockies di daerah yang memang kaya akan fosil di antara Wyoming dan Muntana. Tidak main-main, umur fosil tersebut adalah 68 juta tahun yang berarti ada rentang waktu yang cukup panjang untuk T. rex berevolusi menjadi ayam. Selanjutnya jaringan lunak dari fosil tersebut diawetkan dengan metode yang dikembangkan oleh peneliti dari North Carolina State University. Protein yang diambil dipercaya masih asli dari dinosaurus tersebut tidak terkuntaminasi dengan makhluk hidup yang lain.
Hipotesis kedekatan hubungan antara burung dan dinosaurus sudah dikemukakan sejak abad ke-19, tepatnya setelah ditemukannya burung primitif Archaeopteryx di Jerman. Burung dan dinosaurus yang tidak bisa terbang memiliki banyak kesamaan pada tulang-tulang mereka. Lebih dari 30 spesies dinosaurus dikumpulkan lengkap dengan bulu-bulunya yang diawetkan. Bahkan ada dinosaurus yang sangat kecil seperti Microraptor dan Anchiornis yang memiliki bulu panjang serta lengan dan kaki yang berbentuk seperti sayap. Pedopenna yang berasal dari era jurassic juga memiliki bulu-bulu yang panjang.
ADVERTISEMENT
Seorang ahli paleontologi bernama Lawrence Witmer menyimpulkan pada 2009 bahwa bukti-bukti yang telah dikumpulkan tersebut cukup untuk menunjukkan evolusi dari dinosaurus menjadi burung. Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa burung dan dinosaurus memiliki fitur tubuh yang sama seperti misalnya tulangnya yang berongga dan berisi udara, kebiasaan memakan batu untuk membantu pencernaan, cara membangun sarang, serta kebiasaan mengerami telur.