Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Tak Hanya Genetik, Lingkungan Juga Menentukan Tinggi Badan
14 Juni 2021 16:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manusia memiliki tinggi yang bervariasi antara individu. Rekor dunia pernah mencatat manusia tertinggi di dunia dengan tinggi badan 2,72 meter atau 6,9 kaki, sedangkan manusia terpendek hanya 67 sentimeter (26 inci). Tinggi badan sering dianggap sebagai sifat genetik yang tidak dapat diubah, dan orang tua yang tinggi biasanya akan memiliki anak yang tinggi, demikian pula sebaliknya. Namun, apakah tinggi badan benar-benar sudah terprogram dalam DNA, dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan? Ini jawaban para ahli yang dikutip dari situs Metafact dan Science alert .
ADVERTISEMENT
Menurut 4 ahli genetika, genomik, dan biologi sel, tak hanya genetik, faktor lingkungan juga memengaruhi tinggi badan secara signifikan.
Profesor Peter Visscher, seorang ahli genetika dari Universitas Queensland di Australia, mengatakan, bukti menunjukkan bahwa tinggi badan meningkat seiring waktu ketika negara-negara melakukan industrialisasi dan menjadi lebih makmur, dan perubahan ini sudah pasti disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti adanya kelimpahan makanan dan perawatan kesehatan yang lebih baik.
Beberapa studi kasus telah menyoroti bagaimana pola makan memengaruhi tinggi badan. Profesor Saverio Alberti, seorang ahli genetika dari Universitas Messina di Italia, mencontohkan tinggi badan bayi yang baru lahir selama kelaparan tahun 1944 di Belanda. Anak-anak yang lahir atau tumbuh selama masa kelaparan ini sekitar 4 cm lebih pendek dari rata-rata tinggi orang Belanda saat itu.
ADVERTISEMENT
Sepakat dengan pendapat tersebut, Steve Shu, seorang ahli dari Michigan State University in Genomics, menjelaskan, dalam kondisi kekurangan gizi (misalnya, protein, mineral, kalori yang tidak mencukupi), anak-anak biasanya tidak mencapai potensi tinggi mereka secara penuh. Misalnya, perbedaan tinggi yang signifikan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang telah muncul karena adanya perbedaan dalam perkembangan ekonomi. Orang Korea Selatan cenderung jauh lebih tinggi daripada orang tua dan kakek-nenek mereka.
Lalu, apa peran genetika?
Telah diakui secara umum bahwa sekitar 80 persen tinggi badan dipengaruhi oleh genetika. DNA menentukan potensi tinggi maksimum seseorang, sedangkan faktor lingkunganlah yang menentukan apakah tinggi maksimum tersebut dapat dicapai atau tidak.
Oleh karena itu, sulit untuk memprediksi tinggi badan hanya dari faktor genetik, khususnya di negara-negara yang banyak terjadi kasus malnutrisi pada anak. Ketika nutrisi dan kondisi kehidupan lainnya cukup tinggi, sebagian besar tinggi badan dapat diprediksi hanya dari faktor genetik saja, dengan akurasi kira-kira 3 cm.
ADVERTISEMENT
Para ahli menduga bahwa ada ketinggian fisiologis maksimum yang dapat kita capai, di mana jantung kita tidak akan mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif. Telah didalilkan bahwa batas tinggi tersebut mungkin sekitar 2,7 m, yang dimiliki oleh Robert Wadlow, manusia tertinggi di dunia.
Eirini Marouli, seorang ahli genetika dan statistik dari Universitas Queen Mary di London, mengatakan bahwa tinggi manusia terus meningkat selama dua abad terakhir di seluruh dunia. Genetika memiliki peran penting, tetapi akan sulit untuk menjelaskan secara eksklusif terkait perubahan tinggi yang cepat ini. Menurutnya, masuk akal untuk mengasumsikan bahwa ada batas atas tinggi rata-rata, di mana faktor gizi dan kesehatan optimal. Tetapi telah dihipotesiskan bahwa perubahan gaya hidup akhir-akhir ini mungkin menghambat perubahan lebih lanjut dalam tinggi rata-rata tersebut.
ADVERTISEMENT
Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor tambahan yang memengaruhi tinggi badan dapat mencakup perubahan dalam perawatan kesehatan, nutrisi, dan status sosial ekonomi. Mungkinkah tinggi badan telah mencapai batasnya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.