Adakah Kehidupan yang Berasal dari Benda Mati?

Teori yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati masih dipercaya sampai tahun 1900-an.

(Sumber gambar: miami.edu)

Teori "pembentukan spontan" dikembangkan oleh Aristotle yang sebelumnya telah mengumpulkan bukti-bukti pendukung teori tersebut dari ilmuwan-ilmuwan terdahulu.

Teori ini pada dasarnya berpendapat bahwa makhluk hidup berasal dari benda-benda mati. Contohnya, belatung berasal dari daging busuk, tiram berasal dari lumpur, kerang berasal dari pasir, cacing berasal dari salju, dan larva berasal dari api. Tidak tanggung-tanggung, teori ini didokumentasikan oleh Aristotle dalam buku yang berjudul Sejarah Hewan.

Namun banyak sekali ilmuwan yang berusaha menentang teori ini. Salah satunya adalah Louis Pasteur yang mencetuskan teori Biogenesis. Menurut teori ini, makhluk hidup hanya bisa dihasilkan dari makhluk hidup yang lain atau dalam bahasa Latin dikenal dengan Omne vivum ex vivo, yang artinya "semua kehidupan berasal dari kehidupan”.

Banyak eksperimen telah dilakukan untuk mematahkan teori pembentukan spontan dan berhasil. Francesco Redi pada abad ke 15 mematahkan teori bahwa belatung berasal dari daging busuk dengan melakukan sebuah eksperimen.

Ia meletakkan daging di beberapa toples; terbuka, tertutup oleh kain, dan tertutup rapat. Hasilnya, belatung hanya ada di daging yang terletak di toples terbuka. Sementara pada daging yang terletak di toples tertutup kain, belatung hanya ada di kain pembungkusnya saja, bukan di dagingnya. Dan tidak ada sama sekali belatung di toples yang tertutup rapat.

(Sumber gambar: Timetoast)

Hal tersebut menunjukkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang lain. Tapi nyatanya masih ada orang yang percaya teori pembentukan spontan sampai abad ke 20. Kira-kira kalau zaman sekarang, hal ini mirip seperti mereka yang masih percaya kalau bumi itu datar. Tetap tidak percaya kalau bumi itu bulat meskipun sudah ada bukti-bukti saintifik yang mengatakan demikian.