Konten dari Pengguna

Teruo Nakamura : “The Last Samurai”

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
13 Desember 2017 12:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika ia berasal dari keluarga bangsawan, julukan “The last samurai” mungkin sangat pantas diberikan pada Teruo Nakamura. Pada artikel sebelumnya lampu edison membahas mengenai Hiroo Onoda, namun Onoda bukanlah tentara Jepang yang terakhir menyerah pada perang dunia II. Onoda menyerah pada Maret 1974, sementara Nakamura menyerah pada Desember 1974.
ADVERTISEMENT
Nakamura adalah bukti betapa kuasanya perang dan penjajahan untuk merenggut seluruh hidup seorang anak muda. Ia ditugaskan di hutan belantara pulau Morotai, Maluku Utara. Sama seperti Onoda yang tidak mengetahui Jepang telah kalah, situasi telah berubah.
Nakamura hidup selama 30 tahun di hutan pulau Morotai, berteman dengan penduduk lokal bernama Baicoli yang memberinya teh, kopi, dan kebutuhan-kebutuhan lain. Sebelum Baicoli meninggal, ia berwasiat pada putranya untuk meneruskan membantu Nakamura.
Putranya kemudian melaporkan pada staff TNI AU yang akhirnya melakukan penyergapan di hutan dengan menyanyikan lagu kimigayo, membawa bendera Jepang dan bendera Indonesia.
Saat ditemukan, Nakamura berada di gubugnya yang ia kelilingi pagar kayu dan tanaman yang ia tanam sendiri untuk bertahan hidup. Ada setumpuk kayu dalam gubugnya yang ia gunakan sebagai tempat tidur. Kayu-kayu ini akan ia gunakan untuk membakar dirinya saat ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Nakamura kemudian dibawa ke rumah sakit untuk beristirahat, tanpa diborgol.
ADVERTISEMENT
Hal yang menyulitkan adalah usaha mengembalikan kembali ia ke Jepang. Setelah dilacak, Nakamura bukanlah keturunan Jepang, namun lahir di Taiwan yang pada 1944 merupakan negara yang dijajah Jepang. Ia diikutsertakan wajib mliter untuk membela Jepang, negara yang menjajah negaranya. Karena dianggap bukan orang Jepang asli, maka ia dianggap tidak layak menerima santunan.
Jika Onoda adalah orang Jepang asli, keturunan bangsawan, berpangkat Perwira, Nakamura hanya seorang prajurit yang berasal dari daerah koloni Jepang. Nakamura juga dipulangkan ke Taiwan, bukan ke Jepang. Namun, pers dan dunia menuntut agar Nakamura diberi kompensasi uang yang sama dengan Onoda.
Akhirnya ia mendapat kompensasi yang sama yang menimbulkan tuntutan dari orang-orang Taiwan yang juga berperang untuk Jepang. Nakamura hanya hidup 5 tahun setelah ia keluar dari hutan Morotai, ia meninggal karena kanker paru.
Sumber Gambar : Mike Dash
ADVERTISEMENT