Konten dari Pengguna

Tidak Cukup Tidur VS. Tidur Terganggu. Manakah Yang Lebih Buruk?

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
28 Juli 2018 10:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meski sama-sama bukan kondisi ideal, namun salah satunya tetap mampu mengembalikan kondisi tubuh kita
ADVERTISEMENT
Jika kamu merasa kurang tidur membuatmu kesal dan mudah marah, bagaimana dengan saat tidurmu terganggu? Ternyata penelitian baru-baru ini menyatakan bahwa adanya distraksi saat tidur benar-benar merupakan hal terburuk yang berkaitan dengan aktivitas tidur dibanding ketika kamu tidur larut malam. Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang mengalami gangguan selama tidur, terlebih dengan durasi yang sering, terlihat kurang bahagia dan kurang berenergi di keesokan harinya. Fakta ini diukur melalui perbandingan dengan orang-orang yang terlambat tidur atau tidur larut malam namun mampu tidur secara berkelanjutan, meski hanya beberapa jam. Hasil ini masuk akal karena orang-orang yang mengalami gangguan selama waktu tidurnya berarti kurang mampu mencapai kondisi “tidur dalam” atau tidur secara nyenyak. Padahal keadaan “tidur dalam” menjadi fase tidur yang mampu mengembalikan atau menyegarkan kembali kondisi tubuh.
Sumber gambar: unsplash.com/AnnieSpratt
ADVERTISEMENT