Konten dari Pengguna

Tidak Lapar di Pagi Hari? Mungkin Ini Alasannya

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
13 Juni 2021 14:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi | Gambar oleh congerdesign dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi | Gambar oleh congerdesign dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Sarapan adalah hal terpenting yang harus dilakukan sebelum memulai aktivitas harian kita. Namun, sebagian dari kita mungkin sering melewatinya dengan berbagai alasan, dan salah satunya adalah karena tidak merasa lapar. Tidak lapar di pagi hari adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan, meskipun dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi pertanda masalah serius.
ADVERTISEMENT
Nah, berikut adalah 5 alasan mengapa kalian tidak merasa lapar di pagi hari, yang dilansir dari situs Healthline.

Makan malam atau camilan larut malam dalam jumlah besar

Salah satu alasan utama mengapa kalian tidak merasa lapar saat bangun tidur adalah karena makan malam atau camilan dalam jumlah besar pada malam sebelumnya. Hal ini mungkin terjadi karena makanan yang tinggi lemak atau protein. Makronutrien ini dapat memperlambat pengosongan perut dan membuat seseorang merasa kenyang lebih lama — bahkan hingga keesokan paginya.
Protein, khususnya, dapat secara signifikan mengubah kadar hormon yang mengatur rasa lapar dan nafsu makan, seperti ghrelin, glucagon-like peptide-1, peptida YY, dan kolesistokinin.
Demikian pula, makanan yang tinggi lemak dapat mengubah kadar hormon tertentu yang terkait dengan nafsu makan dan perasaan kenyang, sehingga menyebabkan penurunan rasa lapar.
ADVERTISEMENT

Perubahan kadar hormon dalam semalam

Saat tidur, kadar beberapa hormon dalam tubuh berfluktuasi sehingga dapat mengubah nafsu makan.
Studi menunjukkan bahwa kadar epinefrin — juga dikenal sebagai adrenalin — cenderung lebih tinggi di pagi hari. Dipercaya bahwa hormon ini menekan nafsu makan dengan memperlambat laju pengosongan perut dan meningkatkan pemecahan karbohidrat yang disimpan di hati dan otot untuk bahan bakar tubuh.
Penelitian lain mengamati bahwa kadar ghrelin, hormon rasa lapar, lebih rendah di pagi hari daripada malam sebelumnya. Ini juga bisa menjelaskan mengapa kalian merasa kurang lapar saat bangun tidur.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kadar leptin, hormon yang meningkatkan perasaan kenyang, berpotensi lebih tinggi di pagi hari. Namun, penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil yang beragam.
ADVERTISEMENT
Perlu dicatat, fluktuasi hormon harian ini sangat alami dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika perubahannya terjadi secara mendadak atau ekstrim — ditandai oleh perubahan rasa lapar atau nafsu makan yang ekstrim, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Kehamilan

Morning sickness adalah masalah umum yang dialami oleh sekitar 80% orang selama kehamilan. Kondisi ini ditandai dengan mual dan muntah. Meskipun mual dapat terjadi kapan saja, itu sering terjadi di pagi hari. Pada kebanyakan kasus, morning sickness dapat membaik atau menghilang setelah 14 minggu kehamilan.
Morning sickness diketahui dapat mengurangi nafsu makan. Faktanya, dalam satu penelitian yang melibatkan 2.270 wanita hamil, 34% mengalami penurunan nafsu makan selama awal kehamilan.
Selain mual di pagi hari, kehamilan dapat menyebabkan gejala pengurang rasa lapar lainnya seperti gangguan pencernaan, kembung, dan pengosongan lambung yang tertunda.
ADVERTISEMENT
Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan nafsu makan saat kehamilan, seperti banyak minum, makan dalam porsi kecil, mencoba resep tertentu, banyak tidur, dan menjaga ventilasi rumah dengan baik untuk menghindari aroma yang memicu mual.

Kecemasan atau depresi

Kecemasan dan depresi dapat secara signifikan memengaruhi tingkat rasa lapar seseorang.
Selain gejala seperti gangguan tidur, kelelahan, dan kehilangan minat, depresi dapat menyebabkan perubahan nafsu makan. Sementara itu, kecemasan dapat meningkatkan kadar hormon stres tertentu yang mengurangi nafsu makan.
Namun, kecemasan dan depresi memengaruhi orang secara berbeda. Beberapa penelitian menemukan bahwa bagi sebagian orang, kondisi ini justru meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan.

Sakit

Beberapa penyakit dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan rasa lapar.
ADVERTISEMENT
Infeksi pernapasan seperti pilek, flu, dan pneumonia diketahui membuat seseorang merasa kurang lapar. Dalam beberapa kasus, infeksi ini juga membatasi indra perasa dan penciuman sehingga dapat mengurangi nafsu makan.
Penuaan, ovulasi, masalah tiroid, kondisi kesehatan kronis, dan penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. oleh karena itu, kalian perlu berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika mengalami keluhan seperti ini.