Konten dari Pengguna

Unik, Semut ini Mampu Memperkecil dan Memperbesar Otaknya Sendiri

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
16 April 2021 12:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Semut lompat India (Harpegnathos saltator) dapat memperbesar dan mengecilkan otaknya | Gambar oleh Shyamal dari
zoom-in-whitePerbesar
Semut lompat India (Harpegnathos saltator) dapat memperbesar dan mengecilkan otaknya | Gambar oleh Shyamal dari
ADVERTISEMENT
Semut lompat India, Harpegnathos saltator, merupakan semut yang memiliki banyak bakat. Artropoda berukuran satu inci ini, dikenal dengan lompatan vertikal dan kemampuannya dalam mengalahkan mangsa yang hampir dua kali lebih besar dari ukurannya. Tak hanya itu, semut lompat india juga dapat menyesuaikan ukuran otaknya sendiri, lho.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B, para ilmuwan menemukan bahwa semut lompat India dapat mengecilkan otak mereka hampir 20 persen dalam hitungan minggu.
Meskipun serangga lain, seperti lebah madu, juga mampu memperbesar ukuran otaknya, semut lompat India menjadi serangga pertama yang diketahui mampu memperbesar dan memperkecil ukuran otak. Menurut peneliti, kemampuan ini dimanfaatkan oleh semut betina untuk mempersiapkan tubuh mereka untuk reproduksi.
Dikutip dari The New York Times, semut lompat India terdiri dari ratu, pejantan, dan semut pekerja (betina) — sama seperti spesies semut lainnya. Ratu meduduki kasta tertinggi dalam koloni. Ia tidak hanya dilayani oleh semut pekerja, tetapi juga hidup lima kali lebih lama. Dan di biasa, ratu adalah satu-satunya betina yang diizinkan bertelur.
ADVERTISEMENT
Dalam koloni semut lompat India, status ratu bukan merupakan bawaan lahir sehingga memungkinkan semut pekerja bersaing untuk mendapatkan kesempatan menduduku poisi tersebut.
Ketika ratu semut lompat India mati, sekitar 70 persen betina di koloninya akan saling bersaing dan bertarung dengan antena mereka hingga tersisa satu kelompok berisi lima hingga 10 pemenang. Para pemenang ini bisa melakukan apapun kecuali reproduksi.
Saat kompetisi dimulai, hormon mendorong para pesaing untuk menjalani transformasi fisiologis yang mengubah mereka menjadi semut reproduksi seperti ratu, yang disebut gamergat. Meskipun semut pekerja dan gamergat memiliki ukuran yang sama, anatomi internal mereka sangat berbeda.
Clint Penick, asisten profesor biologi di Kennesaw State University di Georgia dan timnya membandingkan anatomi internal semut pekerja dan gamergat, dan menemukan bahwa menjadi gamergat tidak hanya menyebabkan ovarium pekerja membengkak hingga lima kali ukuran normalnya, tetapi juga menyebabkan otak mereka menyusut sekitar 20 persen.
ADVERTISEMENT
Para peneliti kemudian menggunakan teknologi pencitraan laser untuk mempelajari otak gamergat dan menemukan bahwa, selama transformasi, lobus optik mereka mengalami tingkat penyusutan terbesar. Dr. Penick mengaitkan hal ini dengan fakta bahwa para gamergat tidak membutuhkan penglihatan yang baik di sarang bawah tanah mereka.
Menurut Dr. Penick, gamergat hidup dalam kegelapan total, jadi tidak ada alasan untuk mempertahankan kemampuan mereka dalam memproses sinyal visual.
Pekerja yang berubah menjadi gamergat juga mengalami penyusutan yang signifikan pada otak pusatnya. Dr. Penick percaya, hal ini terjadi karena para gamergat tidak harus melakukan tugas-tugas yang sulit secara kognitif, seperti mencari makanan dan mempertahankan sarang dari pemangsa — Semut pekerja membutuhkan otak yang besar untuk melaksanakan tugas tersebut.
ADVERTISEMENT
Para peneliti meyakini bahwa semut-semut ini mengecilkan otak mereka untuk menghemat energi, perilaku yang juga diamati pada tikus Etruscan — mamalia kecil yang mengecilkan ukuran otak di musim dingin untuk menjaga agar bagian tubuh lainnya tetap hangat.
James Traniello, seorang profesor biologi di Universitas Boston — yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut — mengatakan, otak adalah organ yang membutuhkan banyak energi untuk bekerja. Ia percaya bahwa ketika semut lompat India betina berubah menjadi gamergat, sebagian besar energi yang pernah dihabiskan di otak dialihkan ke bagian tubuh yang bertanggung jawab untuk reproduksi.
Tim juga menemukan fakta bahwa gamergat dapat sepenuhnya mengembalikan bentuk otaknya ke ukuran semula. Para peneliti menduga bahwa kemampuan ini berkembang sebagai cara untuk memastikan bahwa mereka yang gagal menjadi ratu dapat kembali ke peran mereka sebelumnya dalam memelihara koloni.
ADVERTISEMENT