Konten dari Pengguna

Upaya Pelestarian Badak

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
29 Juni 2017 18:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Habitat badak tersebar dari Afrika Timur, Afrika Selatan, India, Nepal, sampai Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mari kita kenali dulu perbedaan ciri-ciri lima jenis badak yang masih ada!
Badak hitam (black rhino) dan badak putih (white rhino) berhabitat di Afrika. Mereka memiliki dua cula panjang. Badak hitam adalah pemakan dedaunan sedangkan badak putih memakan rumput. Ukuran badak hitam termasuk yang paling kecil di antara jenis lain yang tersisa yaitu berat 1,5 ton. Sebaliknya, badak putih termasuk kategori terbesar dengan berat badan mencapai 3,5 ton. Badak india memiliki satu cula pendek dengan berat badan mencapai 3 ton. Badak india adalah pemakan dedaunan dan rumput. Badak jawa dan badak sumatera memiliki cula paling pendek dibandingkan jenis lain. Badak jawa memiliki satu cula, sedangkan badak sumatera memiliki dua cula. Keduanya memiliki berat tubuh lebih ringan yaitu 2,3 ton untuk badak jawa dan 1 ton untuk badak sumatera. Badak sumatera memiliki kulit berambut dan hidup di hutan serta rawa.
ADVERTISEMENT
Di antara kelima jenis badak yang masih bsia ditemukan tersebut, badak jawa adalah yang paling sedikit jumlahnya hanya tersisa 60 ekor di Taman Nasional Ujung Kulon. Badak sumatera tersisa 250 ekor di alam liar. Badak putih masih lebih besar jumlahnya yaitu 20 ribu ekor. Sedangkan badak hitam dan badak india jumlahnya di bawah 10 ribu ekor. Populasi badak terus menurun akibat pasar gelap cula badak yang dipercaya sebagai obat. Hal ini memicu perburuan liar marak dilakukan.
Mengurangi perburuan liar di Afrika sudah memasuki peperangan serius. Polisi hutan atau rangers di taman nasional sudah dibekali senjata api. Baik polisi hutan maupun pemburu liar memiliki resiko kematian yang tinggi. Akan tetapi, ini bukan solusi yang tepat. Berdasarkan hasil studi, selama pemicu perburuan liar yaitu permintaan cula badak masih banyak makan perburuan liar akan sulit dihentikan. Apalagi harga cula badak di pasar gelap dapat mencapai 60 sampai 100 ribu dolar per kilogram. Pemberdayaan ekonomi lokal juga perlu ditingkatkan agar pemburu memiliki mata pencaharian lain yang lebih layak. Padahal efek cula badak sebagai obat belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Perdagangan ilegal cula badak ini banyak terjadi di Asia. Saat ini pasar utamanya adalah Cina dan Vietnam.
ADVERTISEMENT