Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Jika anda berniat untuk berkurban pada Idul Adha tahun ini dan masih bingung membedakan hewan kurban yang sehat dan sakit, mungkin ciri-ciri ini perlu anda perhatikan.
ADVERTISEMENT
1. Postur Tubuh Tegap
Hewan yang dikategorikan sehat itu bisa dilihat dari postur tubuhnya harus tegap apabila berdiri.
2. Nafsu Makan dan Minum
Dari jauh apabila nafsu makannya terlihat bagus maka itu menjadi kriteria yang menunjukkan hewan itu sehat.
3. Bagian Anus Bersih
Ketika sapi atau kambing sedang mengalami gangguan pencernaan, maka bagian anusnya akan terlihat kotor.
4. Mata Terlihat Jernih
Jika matanya bersih dari kotoran dan air mata, maka itu salah satu faktor bahwa hewan yang sehat.
5. Hidung Tidak Berlendir
Hidung hewan yang sehat tidak mengeluarkan ingus atau cariran bahkan darah.
6. Mulut Tidak Berlendir
Pada bagian mulut gak ada liur yang keluar, sehingga hewan terlihat baik. Selain itu bagian moncongnya terasa dingin.
7. Rambut Bersih dan Mengkilap
ADVERTISEMENT
Meski sapi terlihat tidak ada rambut, namun jika didekati sapi memiliki bulu halus. Apabila dipegang rambut sapi tidak gampang rontok, begitupun dengan kambing.
8. Kulitnya Tidak Terluka
Ini yang perlu dipehatikan, bagian kulit hewan harus bersih dari luka apapun.
9. Buah Zakar 2
Hewan kurban sebaiknya digunakan jenis jantan. Cara melihat jantan baik itu testisnya (buah zakar) berjumlah 2 dan posisi menurun.
10. Umur Mencukupi
Itu ditandai dengan sepasang gigi seri bagian depan. Untuk kambing dan domba dikatakan dewasa itu lebih dari 1 tahun, kalau sapi dikatakan dewasa itu lebih dari 2 tahun.
"Tapi dari keseluruhan itu, lebih idealnya dilakukan pemeriksaan dan memiliki surat keterangan dari dokter bahwa hewan ini sehat," ujar Dokter Hewan (Drh). Sugeng Dwi Hastono kepada Lampung Geh, Senin (5/8).
ADVERTISEMENT
-----
Laporan reporter Lampung Geh Obbie Fernando
Editor : M Adita Putra