Konten Media Partner

2 Pekerja Jatuh dari Flyover, Pengamat Minta Pemkot Bandar Lampung Evaluasi

30 Juli 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boks mobil Dinas PU Pemkot Bandar Lampung yang patah, Pengamat Kebijakan Publik Unila Dedy Hermawan. | Foto: Ist, FISIP Unila
zoom-in-whitePerbesar
Boks mobil Dinas PU Pemkot Bandar Lampung yang patah, Pengamat Kebijakan Publik Unila Dedy Hermawan. | Foto: Ist, FISIP Unila
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Kecelakaan kerja yang dialami dua orang pekerja Pemkot Bandar Lampung menjadi perhatian sejumlah pihak. Diketahui kedua korban merupakan pekerja dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkot Kota Bandar Lampung, yakni Dermawan Wibisono (54) dan BF (18). Saat itu keduanya sedang melakukan perbaikan lampu jalan di Flyover Kalibalok, Bandar Lampung, Senin (29/7) sekitar pukul 09.30 WIB. Dermawan yang merupakan TKS (Tenaga Kerja Sukarela) Dinas PU dinyatakan meninggal dunia, sedangkan BF yang merupakan siswa PKL (Praktik Kerja Lapangan) dari SMKN 2 Bandar Lampung mengalami luka-luka hingga harus dioperasi. Berdasarkan keterangan dalam wawancara media, Kepala Bidang PJU Dinas PU Kota Bandar Lampung, Basuni Ahyar menjelaskan, kedua korban tersebut terjatuh dari mobil boks Penerangan Jalan Umum (PJU) saat sedang memperbaiki lampu flyover Kalibalok. "Bukan karena kesetrum yah, jadi mobil boks itu patah dari dudukannya, mereka jatuh, mereka posisi lagi di atas lagi benerin lampu yang mati," ungkapnya. Berdasarkan video yang diterima Lampung Geh melalui akun TikTok @Ncisss86, boks mobil yang dimaksud pihak Dinas PU Pemkot Bandar Lampung dinilai warga butuh perbaikan. "Nggak layak pakai nih," ujarnya dalam video tersebut. "Butuh perbaikan, perbaikan," imbuhnya. Menanggapi insiden tersebut, pengamat Kebijakan Publik Universitas Lampung (Unila), Dedy Hermawan mengungkapkan, prihatin dan meminta Pemkot Bandar Lampung untuk evaluasi. "Pertama, prihatin sekali dengan kejadian ini. Kedua, pemerintah kota (Bandar Lampung) perlu melakukan evaluasi terhadap standar pelaksanaan pekerjaan apalagi melibatkan siswa yang praktek," kata Dedy saat dihubungi Lampung Geh. Selain itu, ia juga minta setelah evaluasi dilakukan, Pemkot Bandar Lampung untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi. "Ketiga, agar pihak pemerintah kota memastikan hal ini tidak terjadi di masa datang," pungkasnya. (Ansa)
ADVERTISEMENT