Konten Media Partner

32.909 Satwa Liar di Lampung Diselamatkan dari Perdagangan Ilegal pada 2024

25 Februari 2025 20:45 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif FLIGHT Marison Guciano saat memaparkan materi di diskusi media tentang perdagangan ilegal satwa liar: ancaman kepunahan satwa dan penyakit zoonosis. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif FLIGHT Marison Guciano saat memaparkan materi di diskusi media tentang perdagangan ilegal satwa liar: ancaman kepunahan satwa dan penyakit zoonosis. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Penyitaan satwa liar di Provinsi Lampung mengalami peningkatan. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 32.909 individu satwa liar berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Yayasan Flight, sepanjang tahun 2024 terdapat 264 insiden penyitaan satwa liar di Indonesia yang mana Provinsi Lampung menyumbang 13,26 persen atau 32.909 dari total kasus tersebut. Hal itu, menjadikan Lampung sebagai provinsi dengan jumlah penyitaan tertinggi di Indonesia.
Direktur Eksekutif FLIGHT Marison Guciano mengatakan penyitaan satwa liar ilegal asal Sumatera terus meningkat di Provinsi Lampung, terutama di Pelabuhan Bakauheni dalam 2 tahun terakhir.
"Pada tahun 2023, ada 27.577 individu satwa liar ilegal yang disita, naik menjadi 32.909 individu satwa liar pada 2024," katanya
Direktur Eksekutif FLIGHT Marison Guciano saat memaparkan materi di diskusi media tentang perdagangan ilegal satwa liar: ancaman kepunahan satwa dan penyakit zoonosis. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh
Lanjut Marison, sebagian besar satwa liar yang disita adalah burung kicau, yang mencapai 54.754 individu atau sekitar 97,97 persen dari total burung liar yang diamankan.
ADVERTISEMENT
"Perdagangan ilegal ini tidak hanya mengancam kelestarian satwa, tetapi juga berpotensi menyebarkan penyakit zoonosis yang membahayakan kesehatan masyarakat," ucapnya.
Menurut Marison, dalam upaya pemberantasan penyelundupan satwa liar, kinerja instansi terkait seperti Balai Karantina dan aparat penegak hukum sudah sangat baik dalam mencegah penyelundupan satwa liar Sumatera ke Jawa.
Namun, sinergisitas dengan instansi dan pihak lainnya sangat dibutuhkan untuk membendung masifnya penyelundupan satwa liar Sumatera ke Jawa.
"Terutama pengawasan di hulunya saya pikir juga harus diperketat. Jangan sampai semuanya bertumpu di bagian hilir kepada petugas di pintu keluar penyelundupan satwa di Pelabuhan Bakauheni," ucapnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Isawandari Yuyun, mengatakan pihaknya terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum dalam kasus-kasus konservasi sumber daya alam (KSDA).
ADVERTISEMENT
"Polda Lampung telah menangani 12 kasus KSDA sepanjang tahun 2024, dengan 11 kasus di antaranya berhasil diselesaikan," jelasnya.
Selain penindakan, Polda Lampung juga menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, terutama di daerah pesisir dan sekitar hutan.
"Pencegahan melalui edukasi sama pentingnya dengan penindakan hukum. Masyarakat perlu tahu bahwa satwa liar memiliki peran penting dalam ekosistem dan harus dilindungi," ungkapnya.
Yuni mengungkapkan Polda Lampung juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membuat lahan penangkaran satwa langka dan memasang papan larangan berburu di sejumlah wilayah rawan perburuan.
"Kami ingin memberikan efek jera bagi pelaku perburuan dan perdagangan ilegal satwa liar, serta mencegah terjadinya kembali kasus serupa," ungkapnya.
Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Lampung, Donni Muksydayan mengatakan, pada 2024 di Pelabuhan Bakauheni pihaknya berhasil menggagalkan penyelundupan belasan ribu satwa burung ilegal.
ADVERTISEMENT
"Pada tahun 2024, di Pelabuhan Bakauheni sebanyak 18.689 satwa burung liar dan 654 satwa dilindungi yang berhasil disita," ucapnya.
Donni menambahkan, burung-burung yang hendak diselundupkan tersebut berasal dari berbagai wilayah, di antaranya Bandar Lampung, Lampung Selatan, dan Lampung Utara, Lampung Utara, Palembang, Bengkulu Pekan Baru.
"Dengan daerah tujuan seperti Serang, Tangerang, Depok, Bogor, Bandung, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Yogyakarta," pungkasnya. (Yul/Put)