Konten Media Partner

AJI Bandar Lampung Beri Penghargaan Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin 2024

2 Oktober 2024 13:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemberian penghargaan Kamaroeddin kepada Oyos Saroso HN selakau pendiri media Teras Lampung. | Foto: AJI Bandar Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian penghargaan Kamaroeddin kepada Oyos Saroso HN selakau pendiri media Teras Lampung. | Foto: AJI Bandar Lampung
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) berikan penghargaan Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin 2024 yang dilaksanakan di D'Jaya House, Kedaton, Bandar Lampung, pada Selasa (1/10). Acara ini merupakan ajang yang dilakukan AJI Bandar Lampung untuk memberikan penghargaan bagi para jurnalis yang telah memperjuangkan kebenaran, keadilan dan juga isu-isu relevan bagi masalah yang kadang sering terabaikan. Penghargaan Saidatul Fitriah 2024 ini akan diberikan sebagai bentuk pengakuan karya jurnalistik yang bukan hanya menyampaikan informasi tetapi juga menantang perspektif dan mendorong adanya perubahan sosial.
ADVERTISEMENT
Pemberian penghargaan Saidatul Fitriah 2024 kepada Lutfi Yulisa dari Metro Lampung News. | Foto: AJI Bandar Lampung
Kemudian, penghargaan Komaroendin akan diberikan kepada tokoh atau lembaga yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip jurnalisme, Hak Asasi Manusia (HAM) serta demokrasi. Dan penghargaan ini diberikan guna menghormati mereka yang berkomitmen mendukung kebebasan pers, kebebasan berekpresi dan penegakan HAM di Lampung ataupun Indonesia. Dalam penentuan penghargaan Saidatul Fitriah, AJI Bandar Lampung melakukan seleksi terhadap 18 karya jurnalistik dari berbagai media mulai dari cetak, daring, hingga televisi. Penilaian penghargaan ini didasarkan pada relevansi karya terhadap kelompok marginal, dampak sosial yang dihasilkan, kualitas jurnalistik meliputi (akurasi, kreativitas, penyajian cerita), kepatuhan terhadap etika jurnalistik, dan inovasi metode pelaporan. Melalui 18 karya jurnalistik yang di seleksi, AJI Bandar Lampung mendapatkan tiga karya jurnalistik yang menonjol yang Pertama, liputan pelestarian hutan Mangrove di Pesisir Bandar Lampung oleh Ahmad Amri Jurnalis RMOL Lampung, yang menyoroti pentingnya ekosistem mangrove untuk kelestarian lingkungan. Kemudian, kedua kisah trauma korban pelanggaran HAM berat di Talangsari, Lampu Timur oleh Lutfi Yulisa dari Metro Lampung News. Ketiga, laporan mengenai jalan rusak di Lampung yang berdampak besar pada kehidupan masyarakat oleh Derri Nugraha selaku Jurnalis Kosentris. Dari tiga karya jurnalistik yang menonjol tersebut didapatkan, Penghargaan Saidatul Fitriah 2024 diberikan kepada Lutfi Yulisa dari Metro Lampung News atas karyanya yang mendalam tentang korban pelanggaran HAM berat di Talangsari, Lampung Timur. Melalui tulisan ini, tak hanya menyajikan fakta penting, Lutfi juga menggambarkan luka yang masih membekas, membuka ruang dialog publik tentang pentingnya penyelesaian pelanggaran HAM di Talangsari yang masih menyisakan luka bagi keluarga dan korban. Gustina Asmara selaku Kurator AJI Bandar Lampung, mengatakan karya Lutfi sejalan dengan misi AJI untuk memperjuangkan kebebasan berekpresi, menegakkan HAM dan juga meningkatkan profesionalisme jurnalis. "Karya ini mengajak kita untuk lebih peka terhadap pelanggaran HAM di sekitar kita, sekaligus mendorong penyelesaian yang berkeadilan," jelasnya. Selanjutnya, untuk penghargaan Kamaroeddin diberikan ket Oyos Saroso HN selakau pendiri media Teras Lampung uang yang dinilai sebagai tokoh yang konsisten dalam memperjuangkan kebebasan pers dan demokrasi di Lampung. Dian Wahyu Kusuma selaku ketua AJI Bandar Lampung mengucapkan selamat kepada penerima penghargaan Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin 2024. Semoga penghargaan tahunan ini bisa menjadi motivasi para jurnalis untuk terus menjadi corong bagi kelompok marginal yang terpinggirkan. Ia juga berharap akan ada tokoh yang terus memperjuangkan pers, demokrasi dan HAM. "Penghargaan ini mencerminkan visi AJI: menciptakan pers yang merdeka, profesional, dan sejahtera, serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi," pungkasnya. Setelah pemberian penghargaan, AJI Bandar Lampung gelas diskusi publik dengan tema "Berserikat Melawan Badai PHK Jurnalis". Diskusi ini digelar dalam rangka merespon adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dialami oleh industri media dan juga mencari solusi kolektif dengan pergerakan dan solidaritas serikat pekerja jurnalis. Adanya diskusi ini diharapkan bisa menjadi ruang bertukar pikiran dan juga memperkuat jaringan antar jurnalis serta mendorong adanya langkah-langkah untuk melawan ketidakadilan pada industri media. (Put/Ansa)
ADVERTISEMENT