Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Alasan Manusia Berjubah Putih Minta-minta: Depresi Terlilit Utang dari 11 Pinjol
15 Mei 2022 20:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pringsewu - Setelah diinterogasi petugas di Polres Pringsewu, Lampung, orang yang mengenakan baju serba putih dan berkacamata hitam mengaku depresi terlilit utang dari 11 pinjaman online (pinjol).
ADVERTISEMENT
Hal itu menjadi alasan Nurhayati (43) berkeliling daerah Pringsewu untuk meminta sumbangan dari masyarakat setempat.
Namun, aksinya yang dilakukan hingga tengah malam membuat sejumlah warga resah dan mengunggah media sosial Facebook hingga viral.
Sementara itu, Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi, mengungkapkan orang yang viral tersebut seorang wanita, warga Pekon Bandung Barat, Sukoharjo, Pringsewu, berinisial NH (43).
Nurhayati diamankan di wilayah kecamatan Sukoharjo sekira pukul 10.00 WIB, Minggu (15/5). Kemudian, dibawa ke Mapolres Pringsewu.
Akhirnya, terungkap alasan NH meminta-minta sumbangan kepada warga lantaran depresi terlilit utang puluhan juta rupiah dari sejumlah aplikasi pinjaman online.
"Kegiatan meminta sumbangan tersebut telah dilakukan dalam kurun waktu satu tahun terakhir, dan dipergunakan untuk membayar utang dari 11 aplikasi pinjaman online, yang mencapai Rp 39 juta," jelas Rio.
ADVERTISEMENT
Rio turut menegaskan Nurhayati tidak menggunakan senjata tajam. Hal ini diperjelas dengan tak diterbukti melakukan tindak pidana.
"Dalam aksinya tersebut, NH tidak melakukan suatu tindak pidana. Namun hanya meresahkan karena memakai pakaian serba putih dan kacamata hitam, serta tiba-tiba meminta sumbangan," terangnya.
Selain itu, Nurhayati juga sudah membuat video pernyataan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Lampung dan kabupaten Pringsewu khususnya atas perbuatan yang dilakukan.
Nurhayati juga berjanji tidak akan mengulanginya lagi. "Tindak lanjut yang kami lakukan mengundang pihak keluarga dan aparat pekon (desa) untuk bersama-sama menjaga NH untuk tidak kembali melakukan aktivitas yang meresahkan warga," kata Rio.
Di samping itu, Rio turut mengimbau masyarakat untuk tidak resah dan takut apabila ada kejadian serupa dan meminta untuk segera melapor kepada aparat kepolisian terdekat.
ADVERTISEMENT
"Silakan lapor polres atau polsek terdekat, tentunya kami akan segera menindaklanjutinya," pungkasnya. (*)