Konten Media Partner

Antisipasi Kemarau Dampak El Nino, Petani di Lampung Diminta Percepat Tanam Padi

4 Agustus 2023 22:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sawah kekeringan. | Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sawah kekeringan. | Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Petani di Lampung diminta untuk mempercepat tanam padi, hal ini guna mengantisipasi terjadinya kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan dampak dari fenomena El Nino.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Lampung menyatakan siap untuk membantu petani dalam upaya percepatan tanam padi.
Tak hanya itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga mengajak seluruh bupati/wali kota di Lampung untuk segera membantu melakukan percepatan tanam.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Kusnardi mengatakan, dalam menghadapi iklim ekstrem kekeringan tahun 2023 ini Pemprov Lampung akan melaksanakan tanam padi seluas 100.000 hektare.
"Tanam padi 100.000 hektare ini dipercepat dan dilakukan periode Juli-September 2023 dan telah disepakati bersama dengan seluruh dinas pertanian kabupaten/kota se-Provinsi Lampung," kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi dalam keterangannya, Jumat (4/8).
Kusnardi menjelaskan, produksi padi Provinsi Lampung tahun 2022 berdasarkan data SIScrop mencapai 3,2 juta ton dari target 2,8 juta ton. Sedangkan pada tahun 2023 produksi padi di Provinsi Lampung ditargetkan minimal 3 juta ton.
ADVERTISEMENT
"Sehingga Lampung memberikan kontribusi nasional sebanyak 700 ribu ton di mana Kabupaten Lampung Tengah memberikan kontribusi produksi padi terbesar sebanyak 10,5 persen," jelasnya.
Menurut Kusnardi, dengan potensi lahan sawah Provinsi Lampung seluas 361.699 hektare, capaian luas tanam padi periode Oktober 2022-Juni 2023 sudah mencapai 503.171 hektare.
"Ini meningkat 7.973 hektare dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 yaitu sebesar 495.198 hektare," ujarnya.
Dengan potensi lahan dan produksi padi tersebut, dikatakan Kusnardi, maka Pemprov Lampung perlu menjaga hal tersebut saat menghadapi fenomena El Nino.
"Sebagai antisipasi dalam menghadapi iklim El Nino berbagai upaya yang akan dilakukan, antara lain penyebaran informasi prakiraan iklim dan kewaspadaan terhadap bencana alam. Penyaluran sarana pengendalian OPT dan pengadaan pompa air kepada kelompok tani dan wilayah yang membutuhkan," paparnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian dilanjutkan Kusnardi, antisipasi lainnya yakni melakukan percepatan tanam dan memaksimalkan capaian target luas tanam. Mengoptimalkan pemanfaatan sumur pompa, sumur suntik, embung.
Lalu mengoptimalkan lahan tadah hujan untuk percepatan tanam padi pada daerah yang curah hujannya masih cukup.
"Selanjutnya meningkatkan jumlah petani yang tergabung dalam program KPB dan meningkatkan keikutsertaan AUTP dan melakukan koordinasi dengan dinas/instansi lain yang terkait pengairan untuk perbaikan drainase, optimalisasi infrastruktur dan penyiapan pompa air," bebernya.
Diketahui, Provinsi Lampung merupakan satu dari enam provinsi utama penopang pangan nasional, selain Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan. Di mana Lampung menjadi salah satunya yang merupakan provinsi penyangga.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga sempat berkunjung ke Lampung pada Rabu (2/8) lalu untuk membahas antisipasi kekeringan dampak dari fenomena El Nino bagi sektor pertanian.
ADVERTISEMENT
Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, Lampung merupakan salah satu provinsi yang menjadi perhatian karena salah satu penopang utama pangan di Indonesia.
Oleh karena itu, Lampung diharapkan bisa berkontribusi dari sektor pertanian khususnya penyuplai kebutuhan beras bagi provinsi lain di tengah ancaman fenomena El Nino.
"Kalau untuk (mencukupi kebutuhan) Lampung sendiri dalam menghadapi El Nino sudah selesai, tapi Lampung harus berkontribusi kepada kepentingan nasional," tandasnya. (Lih/Ansa)