Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Arus Mudik-Balik Lebaran, Ada 60 Penumpang di Bandar Lampung Tertinggal Kereta
8 April 2025 21:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - PT KAI Divre IV Tanjung Karang mencatat sebanyak 60 penumpang tertinggal kereta api selama periode arus mudik dan arus balik lebaran 2025, Selasa (8/4).l
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh Manager Humas KAI Divre IV Tanjung Karang Azhar Zaki Assjari kepada Lampung Geh.
"Selama periode 21 Maret hingga 7 April 2025 atau 18 hari Angkutan Lebaran tercatat 60 penumpang yang terlambat. Hal tersebut mengakibatkan mereka gagal berangkat dan tertinggal kereta api dikarenakan kereta api berangkat tepat waktu," katanya.
Dalam mengatasi hal itu, KAI Divre IV Tanjung Karang slalu berupaya mensosialisasikan jadwal keberangkatan, optimalisasi petugas dalam mempercepat proses boarding, serta pengumuman di stasiun terus dilakukan guna meningkatkan kesadaran penumpang.
“Kami terus mengimbau serta mengingatkan kepada seluruh penumpang yang akan berangkat menggunakan kereta api untuk datang lebih awal ke Stasiun mengingat kereta api selalu berangkat tepat waktu," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan, PT KAI juga mengajak seluruh penumpang untuk disiplin dalam mengikuti aturan dan jadwal keberangkatan demi kenyamanan bersama.
Selain itu, Zaki melanjutkan PT KAI juga memiliki layanan penanganan penemuan atau kehilangan barang yang dinamakan Pelayanan Lost and Found.
Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk melaporkan dan menemukan kembali barang yang tertinggal di stasiun maupun di dalam kereta dengan lebih mudah dan cepat.
Selama periode Januari-April 2025 sebanyak 9 barang tertinggal dengan estimasi nilai barang sebesar Rp28.082.000 yang berhasil diamankan petugas dan telah dimasukan pada database sistem Lost and Found.
"Dari jumlah itu, seluruh barang yang tertinggal sudah kembali ke pemilik. Barang tertinggal yang ditemukan tak jarang merupakan jenis barang berharga seperti laptop, telepon seluler, kamera SLR, hingga dompet berisi uang dan identitas," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Zaki mengungkapkan barang bawaan pelanggan merupakan tanggung jawab masing-masing, namun demikian untuk memberikan layanan maksimal, petugas KAI akan selalu berupaya membantu mengamankan barang tertinggal.
"Bagi para pelanggan yang merasa kehilangan atau tertinggal barang di dalam kereta api atau di lingkungan stasiun, dapat melaporkan kepada petugas antara lain Kondektur yang sedang berdinas di atas kereta api, ataupun petugas pengamanan yang ada di stasiun atau dapat melalui Contact Center KAI 121," sebutnya.
Zaki mengimbau kepada para pelanggan kereta api untuk selalu menjaga dan memperhatikan barang bawaan ketika melakukan perjalanan, baik di lingkungan stasiun maupun selama dalam perjalanan KA.
“Sebagai antisipasi pelanggan juga sebaiknya tidak membawa barang bawaan yang berlebih. Jika memang perlu membawa barang dalam jumlah banyak, pelanggan juga dapat memanfaatkan jasa cargo atau pengiriman paket,” pungkasnya. (Yul/Put)
ADVERTISEMENT