Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Atasi Banjir Susulan, Lampung Modifikasi Cuaca Pakai 15 Ton Garam
23 Januari 2025 17:27 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Selatan - Pemerintah Provinsi Lampung bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meluncurkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengantisipasi banjir susulan di wilayah Lampung, pada Kamis (23/1).
Operasi ini melibatkan penyemaian 15 ton garam NaCl ke awan-awan potensial hujan tinggi sebagai langkah mitigasi bencana inovatif.
Koordinator Lapangan OMC Lampung, Fadli Al Qodri menyampaikan, operasi ini akan berlangsung selama tiga hari, menggunakan dua pesawat yang diberangkatkan dari Bandara Raden Intan II.
"Hari ini kami memulai dengan lima kali penerbangan di ketinggian 8.000 hingga 10.000 kaki. Targetnya adalah awan cumulonimbus yang dapat memicu curah hujan tinggi di daerah-daerah rawan banjir," ujar Fadli.
ADVERTISEMENT
Fadli menjelaskan, penyemaian garam bertujuan untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah yang aman, sehingga intensitas hujan dapat dikurangi di kawasan rawan banjir.
"Teknologi ini merupakan langkah preventif yang diharapkan mampu meminimalkan risiko bencana," tambahnya.
BNPB menyatakan, komitmennya untuk terus mendukung pemerintah daerah dalam melaksanakan mitigasi bencana berbasis teknologi.
"Kami berharap teknologi modifikasi cuaca ini dapat membantu mengendalikan curah hujan dan meminimalkan potensi kerugian akibat banjir. BNPB siap mendampingi Lampung dalam mengelola risiko bencana ke depan," kata Fadli.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin mengatakan, OMC ini menjadi bagian dari strategi terpadu dalam penanggulangan bencana di provinsi tersebut.
"Operasi Modifikasi Cuaca adalah bentuk nyata upaya kami dalam melindungi masyarakat dari dampak bencana banjir. Kami berkomitmen untuk menjadikannya sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam pengelolaan risiko bencana," jelas Samsudin.
Samsudin juga menyampaikan apresiasinya kepada BNPB dan seluruh tim yang terlibat.
Ia menegaskan, jika operasi ini belum memberikan hasil optimal, Pemprov Lampung akan mengajukan perpanjangan waktu kepada BNPB untuk meningkatkan efektivitasnya.
Dengan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) ini, Pemprov Lampung berharap dapat menciptakan solusi efektif untuk mengantisipasi bencana banjir.
Selain itu, upaya ini diharapkan menjadi model mitigasi bencana yang dapat diterapkan di wilayah lain di Indonesia.
"Dengan teknologi dan kolaborasi lintas sektor ini, kami optimis dapat melindungi masyarakat dari ancaman banjir sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana di masa mendatang," pungkas Samsudin.
Disisi lain, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Provinsi Lampung, Rudi Harianto mengungkapkan, wilayah Lampung masih memiliki potensi pertumbuhan awan cumulonimbus yang berisiko menimbulkan hujan deras.
"Saat ini cuaca di Lampung cerah berawan hingga berawan, dengan potensi hujan di wilayah Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Lampung Tengah, dan Pringsewu," ujarnya.
BMKG memprediksi curah hujan akan lebih merata pada siang hingga sore hari di sebagian besar wilayah Lampung.
"Kami terus memantau dinamika atmosfer untuk memastikan operasi berjalan sesuai rencana dan hasilnya maksimal," ungkapnya. (Cha/Ansa)
ADVERTISEMENT