Konten Media Partner

Awali Tahun 2021, Itera Operasionalkan Laboratorium PLTS dan Stasiun Ina-CORS

7 Januari 2021 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panel surya di PLTS Itera, Kamis (7/1) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Panel surya di PLTS Itera, Kamis (7/1) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Selatan - Institut Teknologi Sumatera (Itera) meresmikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 1 MWp terbesar di Indonesia dan stasiun Ina-CORS, Kamis (7/1).
ADVERTISEMENT
Pembangunan PLTS ini atas kerja sama Itera, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Surya Utama Nuansa (SUN), yang dibangun di kawasan kampus. PLTS yang dibangun di atas lahan seluas 1 hektare tersebut menjadi laboratorium PLTS terbesar di Indonesia yang dibangun di kampus.
Peresmian operasional PLTS tersebut dilakukan bersamaan dengan peresmian Indonesia Continuously Operating Reference Station (Ina-CORS) hasil kerja sama antara Itera dan Badan Informasi Geospasial (BIG).
Rektor Itera, Ofyar Z Tamin menyampaikan, keberadaan PLTS 1 MWp menjadi kebanggaan tersendiri bagi Itera dalam pengembangan renewable energy. Dengan adanya PLTS yang nantinya mampu menghasilkan energi listrik hingga 1MWp, Itera akan menjadi kampus yang mandiri energi.
Peresmian Laboratorium PLTS dan Ina CORS Itera, Kamis (7/1) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
“Tidak hanya itu, Itera juga menjadi kampus dengan laboratorium PLTS terbesar di Indonesia, yang diharapkan menjadi pusat munculnya inovasi dan riset-riset baru tentang energi surya dan energi terbarukan,” ujar Rektor.
ADVERTISEMENT
Laboratorium PLTS ini tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh para dosen dan mahasiswa Itera untuk melakukan penelitian, tetapi juga para dosen dan mahasiswa kampus lain, para peneliti dan tenaga profesinal.
Pembangunan PLTS 1MWp Itera yang dikembangkan tanpa menggunakan baterai menjadi terobosan dan inovasi tersendiri di tengah tingginya biaya pengadaan baterai pada sebuah PLTS. Untuk menyiasati hal tersebut Itera juga bekerjasama dengan PLN dalam hal ekspor dan impor energi listrik yang dihasilkan.
“Atas capaian ini, Itera menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung pembangunan Laboratorium PLTS, utamanya kepada PT Wijaya Karya Energi dan PT SUN. Semoga Laboratorium PLTS Itera dapat menginspirasi perguruan tinggi dan pihak-pihak lain dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” kata Rektor.
ADVERTISEMENT
Rektor juga menyampaikan apresiasi atas pendirian Ina-CORS hasil kerja sama antara Itera dan BIG, yang akan mendukung pelaksanaan tri dharma peguruan tinggi, mulai dari pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Stasiun Ina CORS dari BIG yang ada di Itera, Kamis (7/1) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Ina Cors merupakan sebuah jaring kontrol geodetik aktif di Indonesia berupa stasiun Global Navigation Satellite System (GNSS) permanen di permukaan bumi. Stasiun ini dilengkapi dengan alat perekam sinyal satelit GNSS, antena, dan sistem komunikasi data. Stasiun Ina Cors yang dibangun di lahan UPT MKG Itera dapat menerima sinyal dari satelit GNSS secara terus menerus selama 24 jam setiap hari dan bisa memberikan layanan koreksi posisi pada pengguna. Stasiun ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan praktis hingga saintifik.
ADVERTISEMENT
Dalam hal keperluan praktis, stasiun ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan survei, pemetaan, bahkan untuk keperluan navigasi teliti. Hal ini dikarenakan kemampuan Ina-CORS dalam memberikan layanan koreksi posisi berupa koreksi Real Time Kinematic (RTK) untuk pengguna yang membutuhkan hasil penentuan posisi secara seketika. Untuk kebutuhan saintifik, stasiun Ina-CORS dapat dimanfaatkan untuk menjaga tingkat keakurasian dan kepresisian kerangka dasar geodetik yang telah dibangun, sehingga bisa mendukung penyelenggaraan kerangka referensi pemetaan nasional yang akurat dan penyelenggaraan pemetaan dasar.
Rektor Itera meninjau lokasi PLTS usai melakukan peresmian, Kamis (7/1) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Selain itu stasiun ini juga dapat dimanfaatkan untuk monitoring pergerakan lempeng bumi, studi geodinamika, riset atmosfer, ionosfer, serta untuk keperluan gempa bumi dan tsunami.
“Besarnya manfaat stasiun Ina-CORS tersebut menjadi peluang besar bagi Itera dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi baik pada pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Serta mendukung kontribusi Itera sebagai kampus yang diharapkan menjadi center of excellence (pusat unggulan) di Sumatera,” jelas Rektor.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Plt. Kepala BIG Muhtadi Ganda Sutrisna mengatakan, BIG sendiri mempunyai salah kewajiban utamanya yaitu menyediakan informasi geospasial dasar. Informasi geospasial dasar yang salah satu komponennya jaring kontrol geodesi, yang terdiri dari jaring kontrol horizontal, vertikal, dan gaya berat.
Seorang petugas melakukan pengecekan di area PLTS Itera, Kamis (7/1) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
"Jaring kontrol horizontal yang tingkat ketelitiannya paling mutakhir dan paling bisa diandalkan untuk suatu data yang kontinyu adalah CORS. Ke depan, BIG mempunyai kewajiban yang sangat besar untuk melengkapi peta seluruh republik Indonesia pada skala detail," jelasnya.
Kebutuhan data yang dimaksud seperti untuk PTSL, inovasi atau
penelitian gerakan lempeng, dan segala hal yang sifatnya detail. "Maka dari itu, BIG menyediakan 250 CORS, tergantung dengan tingkat kepentingannya. Salah satunya ada di Itera, selain untuk BIG sendiri datanya untuk pemetaan, juga dikembangkan untuk kepentingan akademik bagi pihak kampus," tutupnya. (*)
ADVERTISEMENT