Konten Media Partner

Balai Karantina Hewan Adakan Vaksinasi Gratis, Dukung Lampung Bebas Rabies

6 Oktober 2024 19:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses Vaksinasi Rabies Kucing, oleh Tim dokter hewan dalam peringatan Hari Rabies Sedunia di di Fakultas Pertanian Universitas Lampung | Video : Eka Febriani / Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Proses Vaksinasi Rabies Kucing, oleh Tim dokter hewan dalam peringatan Hari Rabies Sedunia di di Fakultas Pertanian Universitas Lampung | Video : Eka Febriani / Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung – Dalam upaya kolaboratif untuk memerangi rabies di Pulau Sumatera, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Lampung, bersama Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Lampung, Balai Veteriner Lampung, dan Dinas Peternakan Provinsi Lampung, menggelar vaksinasi rabies gratis.
ADVERTISEMENT
Acara ini diselenggarakan pada (6/10), bertepatan dengan Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day/WRD), di Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan berhasil memberikan vaksinasi kepada 345 ekor hewan peliharaan, termasuk anjing, kucing, dan kera.
Proses Vaksinasi Rabies Kucing, oleh Tim dokter hewan dalam peringatan Hari Rabies Sedunia di di Fakultas Pertanian Universitas Lampung | Video : Eka Febriani / Lampung Geh
Kegiatan ini mengambil tema global "Mendobrak Batasan Rabies" (Breaking Rabies Boundaries), yang menggarisbawahi pentingnya kerja sama lintas sektor dalam penanggulangan rabies di seluruh dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli, dalam sambutannya menekankan bahwa pemberantasan rabies memerlukan partisipasi aktif dari semua pihak.
Proses Vaksinasi Rabies Kucing, oleh Tim dokter hewan dalam peringatan Hari Rabies Sedunia di di Fakultas Pertanian Universitas Lampung | Video : Eka Febriani / Lampung Geh
"Pemberantasan rabies memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, daerah, organisasi kesehatan hewan, hingga masyarakat umum. Semua upaya pemberantasan rabies hanya dapat dilakukan melalui kolaborasi dari berbagai pihak," ujarnya
Ia menyampaikan, bahwa peringatan hari ini bertujuan untuk mengatasi hambatan dalam pencegahan dan penanggulangan rabies, termasuk melalui pendidikan, vaksinasi, dan peningkatan kesadaran masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kami optimis dengan kolaborasi ini, rabies di Sumatera dapat diberantas pada tahun 2030," pungkasnya.
Proses Vaksinasi Rabies Kucing, oleh Tim dokter hewan dalam peringatan Hari Rabies Sedunia di di Fakultas Pertanian Universitas Lampung | Video : Eka Febriani / Lampung Geh
Sementara itu, Kepala Karantina Lampung, Donni Muksidayan, menambahkan bahwa vaksinasi sangat penting untuk melindungi hewan dan manusia dari rabies.
"Vaksinasi rabies adalah langkah penting untuk mencegah penularan penyakit ini. Hewan yang divaksinasi akan memiliki antibodi yang melindungi mereka dari infeksi rabies, dan pada gilirannya, ini juga melindungi manusia dari ancaman penyakit mematikan ini," jelasnya.
"Rabies merupakan penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, dengan tingkat fatalitas mendekati 100%. Menurut Dinas Kesehatan Bandar Lampung, terdapat 716 kasus gigitan Hewan Pembawa Rabies (HPR) pada tahun 2023," tambahnya
Ia mengungkapkan, dengan populasi anjing di Provinsi Lampung pada Tahun 2022 mencapai 57.537 ekor, kucing 182.000 ekor, kera 2.518 ekor, dan musang 209 ekor, program vaksinasi menjadi sangat krusial.
ADVERTISEMENT
Donni mengatakan, acara vaksinasi ini juga menyertakan layanan konsultasi kesehatan hewan dan edukasi tentang regulasi lalu lintas hewan peliharaan.
Selain itu, Tim dokter hewan yang hadir juga memberikan panduan bagi pemilik hewan terkait perawatan dan pencegahan rabies.
"Vaksinasi gratis ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan edukasi dan layanan kesehatan hewan kepada masyarakat. Kami berharap, dengan semakin luasnya akses terhadap vaksinasi dan edukasi, kasus rabies di Sumatera akan terus menurun hingga akhirnya kita bisa mencapai target bebas rabies pada 2030," tambah Donni.
Ia berharap melalui vaksinasi dan edukasi yang berkelanjutan, masyarakat dapat semakin sadar akan bahaya penyakit ini dan semakin banyak hewan peliharaan yang terlindungi.
"Dengan kolaborasi berbagai pihak, Sumatera diharapkan dapat bebas dari rabies sesuai target yang telah ditetapkan," pungkasnya. (Cha/Put)
ADVERTISEMENT