Konten Media Partner

Banjir di Kelurahan Kota Karang, Bandar Lampung: Dampak dan Harapan Warga

22 Januari 2025 14:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi sungai way belau pasca banjir | Foto: Eva Nurdiah/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi sungai way belau pasca banjir | Foto: Eva Nurdiah/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Banjir besar melanda Kelurahan Kota Karang, Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung, pada Jumat (17/1) sore. Hujan deras yang mengguyur daerah tersebut serta naiknya debit air Sungai Way Belau yang diduga akibat jebolnya Bendungan Sumur Putri menjadi penyebab utama banjir yang menggenangi pemukiman warga.
ADVERTISEMENT
Nur Aini, salah satu warga terdampak, menjelaskan bahwa banjir ini merupakan yang terbesar sejak tahun 1993. Dalam wawancaranya dengan Lampung Geh, ia menceritakan,
"Kejadian banjir Jumat sore menjelang Magrib. Barang-barang seperti kasur, elektronik, semuanya terendam banjir dan tidak dapat diselamatkan. Air sungai cepat naik karena jembatan tersumbat sampah dari atas, sehingga air meluap ke pemukiman warga. Kami pun harus segera dievakuasi," jelasnya.
Narasumber Nur Aini masyarakat yang terdampak banjir | Foto: Eva Nurdiah/Lampung Geh
Namun, pasca banjir, bantuan dari pemerintah setempat belum sepenuhnya dirasakan oleh warga. Nur Aini menyebutkan bahwa hingga Selasa (21/1), bantuan berupa beras dari Pemerintah Kota Bandar Lampung baru akan didistribusikan. Selama akhir pekan, warga hanya mengandalkan bantuan dari relawan, seperti relawan Bunda Eva dan anggota dewan, Rizaldi.
"Pada Sabtu, Minggu, dan Senin, ada relawan yang membantu, termasuk Pak Rizaldi yang membawa makanan untuk korban banjir. Bantuan air bersih juga berasal dari sumbangan Pak Rizaldi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Nur Aini berharap pemerintah lebih sigap dalam menghadapi bencana seperti banjir. Ia juga menyoroti pentingnya upaya pencegahan, seperti pengerukan sungai untuk mengatasi pendangkalan, serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Harapan kami, pemerintah lebih cepat tanggap menangani musibah seperti ini dan segera melakukan langkah pencegahan. Selain itu, masyarakat juga harus sadar menjaga lingkungan, karena sampah yang dibuang sembarangan di hulu sungai berdampak besar bagi kami yang tinggal di pesisir," pungkasnya. (Eva/Put)