Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Banjir di Lampung Rusak 13.934 Hektare Sawah, Pemerintah Salurkan Bantuan Benih
6 Februari 2025 22:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Ribuan hektare lahan pertanian di Provinsi Lampung terdampak banjir yang terjadi pada 17 dan 20 Januari 2025.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung, total lahan sawah yang terdampak mencapai 20 ribu hektare, dengan 13.934 hektare mengalami puso atau kerusakan total.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi lahan terdampak guna mendistribusikan bantuan benih padi kepada petani yang mengalami kerugian akibat banjir.
"Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan identifikasi lahan yang terdampak banjir di berbagai daerah di Lampung. Semua sudah mendapatkan bantuan berupa benih, dan diharapkan ini bisa tetap menjaga produksi pangan di Lampung," ujar Bani saat diwawancarai pada, Kamis (6/2).
Selain itu, lahan sawah yang telah surut tercatat seluas 1.837 hektare, memungkinkan petani untuk segera kembali bercocok tanam guna menjaga produktivitas pangan.
ADVERTISEMENT
Meski bantuan benih telah disalurkan, Bani mengatakan hingga saat ini Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Lampung belum tersedia.
Berdasarkan hasil identifikasi, total luas lahan yang terdampak banjir mencapai 20 ribu hektare, dengan 13.934 hektare mengalami puso atau gagal panen.
Beberapa wilayah mengalami kerusakan parah, terutama di Kabupaten Lampung Timur yang menjadi daerah dengan dampak terbesar, di mana 6.414 hektare lahan terendam dan 5.510 hektare mengalami puso, meskipun 687 hektare telah surut.
Kabupaten Lampung Tengah juga mengalami dampak yang cukup besar dengan 3.810 hektare lahan terdampak dan 2.817 hektare puso, serta 667 hektare telah surut.
Sementara itu, Kabupaten Lampung Selatan mencatat 3.632 hektare terdampak dengan 3.133 hektare puso.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Tulang Bawang mengalami 2.578 hektare terdampak, 1.273 hektare puso, dan 8 hektare telah surut.
Di Kabupaten Pringsewu, luas terdampak mencapai 1.825 hektare, dengan 665 hektare puso, dan hanya 1 hektare yang telah surut.
Selain itu, Kabupaten Mesuji juga terdampak dengan 959 hektare terendam, 24 hektare puso, dan 116 hektare telah surut.
Kabupaten Pesawaran mengalami 552 hektare terdampak, 376 hektare puso, dan 96 hektare telah surut.
Kabupaten Tulang Bawang Barat mencatat 259 hektare terdampak, 60 hektare puso, dan 164 hektare telah surut.
Sementara itu, Kabupaten Pesisir Barat terdampak banjir dengan 70 hektare lahan terendam, di mana 33 hektare mengalami puso, namun belum ada laporan mengenai lahan yang telah surut.
Dampak banjir juga dirasakan di Kabupaten Lampung Barat dengan 36 hektare terdampak dan seluruhnya mengalami puso, lalu di Kabupaten Tanggamus memiliki 10 hektare lahan terdampak, tetapi tidak mengalami puso.
ADVERTISEMENT
Kota Metro, 93,33 hektare terdampak tanpa adanya puso, namun 85,33 hektare telah surut dan Kota Bandar Lampung juga terdampak dengan 15,61 hektare lahan terendam, 5,25 hektare mengalami puso, dan 10,36 hektare telah surut. (Cha)