Konten Media Partner

Banjir Parah di Lampung Selatan, Tanggul Jebol dan Warga Butuh Perahu Karet

25 Januari 2025 22:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir menggenangi rumah warga di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. | Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Banjir menggenangi rumah warga di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. | Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Selatan – Hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Lampung mengakibatkan banjir di Dusun Umbul Besar, Bunut Utara, dan Sumber Jaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan. Hingga kini, genangan air belum juga surut. Banjir melanda desa yang terletak di tepi Sungai Way Sekampung, dekat jembatan kembar penghubung antara Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Selatan. Berdasarkan video yang diterima Lampung Geh, air tampak menggenangi dapur hingga ruang tamu rumah warga. Wirda, salah satu warga terdampak, mengungkapkan bahwa banjir mulai terjadi sejak Senin (20/1). "Banjir ini mulai naik Senin. Hari ini sudah hari keenam, air setinggi dada orang dewasa di dataran rendah, dan setinggi pinggang di dataran paling tinggi. Arus air juga masih deras," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Banjir menggenangi rumah warga di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. | Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Banjir menggenangi rumah warga di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. | Foto: Istimewa
Ia menambahkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah di wilayah tersebut. "Terakhir banjir besar itu tahun 1990-an, kata orang tua di sini. Tahun 2008 juga besar, tapi nggak sampai masuk ruang tamu. Terulang lagi akhir 2018, tapi tetap nggak masuk ruang tamu. Dua minggu baru surut. Tapi kali ini katanya paling besar, sampai hampir melewati tanggul. Kalau tanggul jebol, bisa kena satu kecamatan," jelasnya. Menurut Wirda, banjir diperparah dengan jebolnya tanggul di salah satu dusun, tepatnya di Sumber Jaya, Desa Bandar Agung. "Sejak kemarin tanggul di Sumber Jaya jebol, jadi air masuk ke rumah-rumah," katanya. Dampak dari banjir ini juga membuat aktivitas pendidikan terganggu. Sekolah di wilayah terdampak diliburkan sementara hingga debit air mulai surut. "Untuk sekolah di Dusun Umbul Besar diliburkan sementara karena gedung sekolah dijadikan tempat pengungsian warga," ujarnya. Wirda berharap ada bantuan berupa perahu karet untuk memudahkan aktivitas warga yang terdampak. "Saat ini transportasi sangat kurang, khususnya perahu karet. Kemarin ada satu, tapi sekarang sudah nggak beroperasi. Anak-anak sekolah pun kesulitan berangkat karena jalan di sekitar tanggul seperti bubur akibat hujan tiap hari," tutupnya. (Put/Dwk)
ADVERTISEMENT