Banjir Rendam Kelurahan Pematang Wangi, Bandar Lampung Ratusan Rumah Terdampak

Firdaus Oganda Kepala Desa Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang | Foto: Ist

Lampung Geh, Bandar Lampung – Banjir akibat hujan deras di Bandar Lampung, sebabkan ratusan kepala keluarga terdampak di Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang, dengan total 4000 jiwa.

Lurah Pematang Wangi, Firdaus Oganda, mengungkapkan Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandar Lampung pada Jumat malam (21/2) menyebabkan banjir terjadi sekitar pukul 20.00 WIB dan mencapai puncaknya antara pukul 22.00 hingga 02.00 WIB.

“Air mulai naik di Pematang Wangi sekitar pukul 20.00, dan puncaknya terjadi pada pukul 22.00 hingga 02.00. Curah hujan yang tinggi menyebabkan daya tampung air di kelurahan ini sulit dikendalikan karena aliran sungai yang kecil,” jelas Firdaus Oganda.

Menurutnya, air yang menggenangi wilayah tersebut merupakan kiriman dari beberapa daerah lain, seperti Sukarame, Way Dadi, dan Way Halim. Terdapat dua jalur pertemuan air yang menyebabkan meluapnya banjir di Pematang Wangi.

Akibat banjir ini, sekitar 900 kepala keluarga (KK) terdampak dengan jumlah total warga mencapai hampir 4.000 jiwa. Wilayah yang mengalami dampak paling parah adalah Perumahan Arinda Permai di RT 6 dan RT 12. Sementara itu, RT 1 dan RT 15 juga terdampak, namun ketinggian air di lokasi tersebut hanya mencapai batas mata kaki.

Firdaus menjelaskan pihak kelurahan bersama pamong, RT, Linmas, dan seluruh pegawai kecamatan Tanjung Senang turun langsung untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir.

Proses evakuasi juga melibatkan bantuan dari Polres, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Pemerintah Kota Bandar Lampung.

“Upaya evakuasi dilakukan dengan koordinasi bersama berbagai pihak, termasuk kepolisian dan BPBD. Warga dapat dievakuasi dengan selamat, dan bantuan untuk warga terdampak segera disalurkan,” tambahnya.

Pemerintah Kota Bandar Lampung telah menyalurkan berbagai bantuan, seperti suplai makanan, nasi, bahan makanan instan, perlengkapan tidur, selimut, serta perlengkapan bayi.

Selainnya lain itu, dapur umum didirikan untuk membantu warga yang terdampak. Bantuan air bersih juga telah dikonfirmasi dengan dinas terkait, sementara Dinas Kesehatan turut berperan dalam memberikan layanan kesehatan kepada warga terdampak.

Sebagai langkah antisipasi jangka panjang, Firdaus menyebutkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi dan Kota Bandar Lampung. Mereka telah meninjau beberapa titik penyebab banjir, termasuk sedimentasi yang perlu dikeruk serta tanggul yang mulai roboh.

“Kami sudah berkoordinasi dengan PU untuk meninjau penyebab banjir, termasuk pengerukan sedimentasi dan perbaikan tanggul,” tutupnya. (Eva/Put)