Konten Media Partner

Bawaslu RI Tekankan Pendekatan Preventif dalam Pengawasan Pemilu

15 Oktober 2024 19:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi dan Bedah buku "Inovasi pengawasan pemilu 2024" karya anggota Bawaslu RI, Kordiv pencegahan, parmas dan humas Bawaslu RI Lolly Suhety | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi dan Bedah buku "Inovasi pengawasan pemilu 2024" karya anggota Bawaslu RI, Kordiv pencegahan, parmas dan humas Bawaslu RI Lolly Suhety | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung – Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty, menekankan pentingnya perubahan pendekatan dalam pengawasan pemilu dengan memperkuat aspek pencegahan.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Lolly dalam acara bedah buku bertajuk “Inovasi Pengawasan Pemilu 2024” yang digelar oleh Korp PMII Putri (Kopri) Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Daja Coffee, Bandar Lampung, Lampung, pada Selasa, (15/10).
Anggota Bawaslu RI, Kordiv pencegahan, parmas dan humas Bawaslu RI Lolly Suhety | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
Dalam diskusi tersebut, Lolly menekankan bahwa paradigma pengawasan pemilu harus bergeser dari fokus semata pada penindakan pelanggaran menjadi lebih menekankan pada upaya pencegahan.
"Selama ini, masyarakat seringkali salah mengartikan tugas pengawas pemilu, hanya melihat dari sisi penindakan. Padahal, pencegahan pelanggaran adalah kunci utama menjaga integritas pemilu," ujar Lolly.
Ia menambahkan bahwa periode ini merupakan era baru bagi Bawaslu dengan lahirnya Divisi Pencegahan, yang dirancang untuk menanggulangi potensi pelanggaran sejak awal.
“Spirit pencegahan baru lahir di periode ini. Divisi pencegahan baru dibentuk, dan ini yang harus dipahami masyarakat,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lolly juga memperkenalkan buku "Inovasi Pengawasan Pemilu 2024" yang ia tulis, yang menjadi panduan praktis bagi semua pihak, termasuk masyarakat umum, dalam memahami dan berpartisipasi dalam pengawasan pemilu.
Buku tersebut, menurutnya, disusun dengan bahasa yang mudah dimengerti agar dapat diakses oleh semua kalangan.
"Buku ini penting bukan karena saya yang menulisnya atau karena saya seorang komisioner Bawaslu, tetapi karena buku ini mampu memberikan panduan bagi kita semua dalam memahami peran pengawasan pemilu," ujarnya.
Melalui buku ini, Lolly berharap dapat mendorong keterlibatan publik yang lebih luas dalam proses pengawasan pemilu serentak 2029.
"Pemilu adalah milik kita semua, dan pengawasan pemilu bukan hanya soal menindak pelanggaran, tetapi juga mencegahnya sebelum terjadi. Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu pula dalam konteks pemilu," ungkap Lolly.
ADVERTISEMENT
Dengan menutup acara, Lolly mengajak setiap individu untuk berani mengambil peran dalam sejarah pemilu Indonesia.
“Setiap orang di tempat ini adalah pelaku sejarah. Jangan pernah takut untuk menulis, karena kita semua penting dan cerita kita layak dibagikan kepada orang lain,” pungkasnya.
Acara bedah buku tersebut dihadiri oleh mahasiswa, aktivis, dan jajaran panwascam dan juga anak muda yang tertarik untuk memperkuat pengawasan pemilu di masa mendatang. (Cha/Put)