Konten Media Partner

Berbagai Produk Lokal, Ramaikan Bazar UMKM di Labuhan Jukung, Pesisir Barat

6 Desember 2020 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bazar UMKM di GSG Selalau, Pantai Labuhan Jukung, Pesisir Barat | Foto: Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Bazar UMKM di GSG Selalau, Pantai Labuhan Jukung, Pesisir Barat | Foto: Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pesisir Barat - Berbagai produk lokal ramaikan Bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di GSG Selalau, Pantai Labuhan Jukung, Kabupaten Pesisir Barat.
ADVERTISEMENT
Bazar produk karya pelaku UMKM Pesisir Barat ini secara perdana dilaksanakan pada Sabtu 5 Desember 2020. Kegiatan ini diproyeksikan akan dilakukan setiap akhir pekan di tempat yang sama.
Hal ini tentunya sejalan dengan aktivitas sektor wisata di Pesisir Barat yang mulai ramai oleh pengunjung. Meski pandemi COVID-19 masih berlangsung, UMKM harus bangkit menjadi salah satu sektor yang turut berkontribusi dalam pemilihan ekonomi nasional.
Ketua Asosiasi UMKM Pesisir Barat yakni Prasetyo mengatakan, bazar tersebut tercetus atas pertemuan para pelaku UMKM beberapa waktu yang lalu. "Setelah pertemuan tersebut kita coba buka bazar ini, ke depannya bazar ini akan seperti car free day, setiap Sabtu dan Minggu, dari pukul 08.00 sampai pukul 14.00 WIB. Lokasinya di Labuhan Jukung, yang dapat diikuti oleh seluruh pelaku UMKM," jelas Prasetyo atau yang akrab disapa Pras tersebut.
Berbagai produk Bazar UMKM di GSG Selalau, Pantai Labuhan Jukung, Pesisir Barat | Foto: Lampung Geh
Menurut Pras, wisatawan yang datang ke Pesisir Barat, terutama Pantai Labuhan Jukung, masih didominasi oleh wisatawan lokal. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara belum dapat diprediksi. Meskipun demikian, peluang ini dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk UMKM, terutama pada momentum menjelang libur akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Kue tat, salah satu makanan khas Kabupaten Pesisir Barat, Sabtu (5/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
"Untuk saat ini, wisatawan masih banyak dari Bandar Lampung, Palembang, dan Kotabumi, sedangkan untuk wisatawan mancanegara masih belum. Ada juga wisatawan dari Pulau Jawa, seperti Bandung dan Jakarta, namun persentasenya hanya sekitar tujuh persen," katanya.
Ketua Asosiasi UMKM Pesisir Barat, Prasetyo saat diwawancarai Lampung Geh, Sabtu (5/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Pras menyebut, pelaku UMKM yang terdaftar dalam kegiatan bazar sejumlah 48, dari 140 anggota yang ada. Kemudian, produk-produk lokal yang disajikan didominasi produk lokal mulai dari makanan hingga kerajinan tangan.
Keripik talas, salah satu produk olahan UMKM Pesisir Barat, Sabtu (5/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
"Produk kita cukup bervariatif, namun kebanyakan berasal dari lokal Pesisir Barat, seperti kopi dan gula semut. Ada juga produk olahan hasil laut, abon ikan tuhu, dan bakso ikan tuhu," terangnya.
Produk-produk lainnya yang dipamerkan dalam bazar UMKM Pesisir Barat seperti, hasil kerajinan tapis Lampung, tas anyaman dari daur ulang plastik, teh daun kelor yang sempat memenangkan lomba di tingkat nasional, keripik pisang, keripik talas, keripik pare, keripik singkong, makaroni, dan beberapa makanan kekinian.
Hasil kerajinan seni anyaman dari UMKM Pesisir Barat, Sabtu (5/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Dari kegiatan bazar tersebut, Pras berharap pemerintah lebih memperhatikan lagi para pelaku UMKM, sebagai sektor usaha yang memiliki sumbangsih dalam keadaan krisis seperti saat pandemi COVID-19.
Salah satu produk herbal karya UMKM Pesisir Barat, yakni Teh Daun Kelor, Sabtu (5/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
"Kita buktikan bahwa pelaku UMKM ini mampu bergerak, terutama masyarakat Pesisir Barat, dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini. Perekonomian masyarakat harus terus bergerak, dan pemerintah harus mendukungnya," pungkasnya. (*)
ADVERTISEMENT