Konten Media Partner

Berburu Sunrise dengan View Gunung Pesagi di Bukit Bawang Bakung Lampung Barat

29 Desember 2021 10:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
View Gunung Pesagi dilihat dari puncak Bukit Bawang Bakung, Lampung Barat, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
View Gunung Pesagi dilihat dari puncak Bukit Bawang Bakung, Lampung Barat, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Barat - Bukit Bawang Bakung, destinasi wisata di Lampung Barat ini menawarkan suasana wisata camping di atas bukit, berburu kabut dan matahari terbit, hingga berfoto dengan background gunung tertinggi di Lampung.
Hamparan rumput hijau di Bukit Bawang Bakung Lampung Barat, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Hamparan rumput hijau di Bukit Bawang Bakung Lampung Barat, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Sekelik Lampung Geh, kami sedang berada di Kabupaten Lampung Barat, yakni bertolak dari Kabupaten Pesisir Barat dengan perjalanan sekitar 45-60 menit. Atau jika dari Bandar Lampung, menuju Kabupaten Lampung Barat dapat ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam perjalanan melalui lintas tengah, setelah sampai di Bukit Kemuning Lampung Timur, ambil arah lurus menuju Kabupaten Lampung Barat.
View Gunung Pesagi dilihat dari puncak Bukit Bawang Bakung, Lampung Barat, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Di Kabupaten Lampung Barat, kami ingin mengunjungi salah satu destinasi wisata yang sudah lama viral di media sosial, namanya Bukit Bawang Bakung. Bukit Bawang Bakung ini beralamat di Desa Negeri Ratu, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat. Atau sekitar 25 menit bertolak dari Kota Liwa Lampung Barat.
View Gunung Pesagi dilihat dari puncak Bukit Bawang Bakung, Lampung Barat, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Perjalanan dari kota Liwa dengan menyusuri Jalan Lintas Liwa hingga bertemu plang bertuliskan Wisata Bukit Bawang Bakung, yakni memasuki Jalan Bawang Bakung di sisi kanan jalan lintas. Menyusuri Jalan Bakung, kami disuguhi pemandangan rumah-rumah tradisional penduduk yang masih sangat khas mencirikan rumah adat Lampung. Hampir setiap rumah memiliki halaman yang cukup luas, yang memang digunakan untuk menjemur hasil pertanian yang didominasi kopi. Dan memang kabupaten Lampung Barat merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Provinsi Lampung.
Selain melewati permukiman penduduk, kami juga melewati area persawahan menggunakan sepeda motor. Ya, akses jalannya sudah cukup bagus, bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.
Hamparan rumput hijau di Bukit Bawang Bakung Lampung Barat, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Track selanjutnya mulai menanjak, dengan kemiringan sekitar 35 derajat menaiki jalur bukit. Sekelik Lampung Geh tak perlu khawatir, karena jalur ini sudah cukup bagus, bahkan sudah bisa dilewati kendaraan roda empat. Tapi Sekelik Lampung tetap harus berhati-hati dan tetap fokus.
ADVERTISEMENT
Harga tiket masuk Wisata Bukit Bawang Bakung, Lampung Barat, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Setelah menempuh jalur tersebut sekira 15 menit, sampailah kami pada destinasi Wisata Bukit Bawang Bakung. Kendaraan diparkir di tempat yang sudah disediakan, sedangkan tiket masuk dihitung Rp 5.000 per orang untuk siang hari, sedangkan malam hari seharga Rp 10.000 per orang.
Tenda yang disewakan di Bukit Bawang Bakung, double layer, kapasitas empat orang, dengan biaya Rp 60.000 , Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Di Bukit Bawang Bakung juga menyediakan sewa tenda double layer dengan kapasitas empat orang dengan biaya sewa Rp 60.000. Jika membawa tenda sendiri, akan dikenai biaya sebesar Rp 25.000 per tenda.
Momen Sunrise di atas Puncak Bukit Bawang Bakung Lampung Barat, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Apa yang bisa dinikmati di Bukit Bawang Bakung? Seperti namanya, tempat wisata ini menawarkan suasana pemandangan dari ketinggian, view gunung Pesagi, hamparan rumput hijau di bukit, bersantai, menikmati suasana matahari terbit atau sunrise, hingga melihat dan memotret gunung Pesagi atau pun hutan dari ketinggian yang berbalut kabut.
Spot foto ayunan berlatar belakang Gunung Pesagi,di Bukit Bawang Bakung Lampung Barat, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Kami sampai di Bukit Bawang Bakung sudah cukup siang, sekira pukul 06.00 WIB, sehingga kabut sudah memudar. Namun, masih berkesempatan mengabadikan momen matahari terbangun dari peraduannya, di ufuk timur. Kami juga memotret gunung Pesagi yang terlihat sangat jelas dari ketinggian Bukit Bawang Bakung.
ADVERTISEMENT
Gazebo yang ada di Bukit Bawang Bakung, Lampung Barat, gratis digunakan oleh pengunjung, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Buat Sekelik Lampung Geh yang ingin berburu kabut di Bukit Bawang Bakung, hendaknya datang lebih pagi. Kalau berdasarkan penuturan warga setempat, harus berangkat selepas Subuh, atau bahkan lebih awal. Biasanya, kabut akan semakin tebal di pagi harinya, jika pada sore hari sebelumnya turun hujan.
Gazebo yang ada di Bukit Bawang Bakung, Lampung Barat, gratis digunakan oleh pengunjung, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Selain itu, di puncak Bukit Bawang Bakung juga sudah dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet umum, ada gazebo yang bisa dipakai secara gratis, serta warung tempat membeli makanan ringan. Sekelik Lampung Geh juga bisa berfoto di beberapa spot, seperti panggung kayu berlatar belakang Gunung Pesagi, ayunan, atau sekedar berfoto di padang rumputnya.
Hamparan rumput hijau di Bukit Bawang Bakung Lampung Barat, Rabu (29/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Kesimpulannya, Bukit Bawang Bakung bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang Sekelik Lampung Geh nikmati saat berkunjung ke Lampung Barat. Selain aksesnya yang tergolong mudah, fasilitas, dan view puncak yang eksotis, cocok untuk healing. Dan jangan lupa, tetap jaga kebersihan, buang sampah pada tempatnya, untuk kelestarian lingkungan. (*)
ADVERTISEMENT