Konten Media Partner

Beredar di Medsos, Sekelompok Remaja di Lampung Bawa Sajam Diduga Hendak Tawuran

1 Juni 2024 21:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekelompok remaja diduga hendak tawuran di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung. | Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sekelompok remaja diduga hendak tawuran di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung. | Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Beredar video di media sosial memperlihatkan sekelompok remaja membawa senjata tajam diduga hendak tawuran.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diterima Lampung Geh, terlihat kelompok remaja itu berjalan dengan membawa senjata tajam, besi dan kayu.
Saat ditelusuri peristiwa itu terjadi di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung pada Sabtu (1/6) dini hari.
Salah satu warga, Toriq mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu dirinya hendak pulang ke rumah.
"Itu kejadian di Panjang deket hotel Sahid, saat itu saya lewat mau pulang kerja. Mereka rame-rame jalan di tengah," katanya saat dihubungi Lampung Geh.
Lanjut Toriq, sekelompok remaja itu berjalan dengan membawa senjata tajam berupa bambu, kayu, besi dan senjata tajam.
"Ada sekitar 20 orang itu jalan di tengah-tengah, masih muda-muda pada bawa sajam celurit, kayu, besi, ada batu juga," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut Toriq, sekelompok remaja tersebut diduga hendak tawuran. Pasalnya, mereka berjalan dengan membawa sajam dan sesekali berteriak.
"Itu kayaknya lagi siap-siap gitu, ada yang ngomong 'jangan pake batu, pake alat aja'. Di sana, cuman ada rombongan mereka, tapi mereka jalan gitu di tengah-tengah bawa sajam," ujarnya.
Toriq pun berharap aparat setempat dapat meningkatkan patroli. Pasalnya, aksi tawuran tersebut sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat.
"Bentar lagi kan libur sekolah, harapannya aparat lebih rajin patroli, karena ini sangat meresahkan, apalagi 2 bulan lalu ada korban meninggal, kami masyarakat merasa takut. Untuk orang tua juga lebih awasi aktifitas anak-anak nya terutama di malam hari, jangan sampe terlibat kriminalitas," pungkasnya. (Yul/Put)